Djawanews.com – Lahirnya organisasi massa Pemuda Pancasila alias PP tidak bisa dilepaskan dari sosok tiga jenderal besar TNI. Yakni Ahmad Yani, Abdul Haris Nasution, dan Gatot Subroto.
Melansir Tirto, Pemuda Pancasila awalnya merupakan inisiatif dari AH Nasution yang kala itu mulai berkecimpung di dunia politik didalam Pemilu 1955.
Kemudian bersama Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Azis Saleh, Nasution ikut mendirikan partai bernama Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Harapannya, partai ini akan dicoblos oleh para bekas pejuang dan prajurit TNI.
Namun ternyata IPKI justru tenggelam pada 1955 lantaran kalah pamor oleh ormas kawakan seperti Nahdatul Ulama hingga Partai Komunis Indonesia (PKI).
Meskipun demikian, IPKI masih punya wakil di Parlemen, salah satunya HC Princen.
Setelah diskors terkait peristiwa 17 Oktober 1952, AH Nasution kembali diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) oleh Presiden Sukarno.
IPKI pun kembali eksis kembali seiring karier Nasution yang pulih sebagai perwiara aktif.
Pada masa-masa itu, kaum sayap kiri yang sedari awal revolusi sudah jadi musuh Nasution sedang kuat-kuatnya. PKI juga punya underbow Pemuda Rakyat (PR).
Berangkat dari hal itu, Nasution kemudian ikut mendirikan organisasi pemuda untuk mengimbangi PR. Organisasi pemuda yang berada di bawah IPKI itu diberi nama Pemuda Pancasila (PP).
Hari lahir PP pun bukan sembarang tanggal, yakni 28 Oktober 1959, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-31. Banyak anak tentara yang ikut masuk ke Pemuda Pancasila, sebab IPKI juga berisi banyak mantan pejuang atau tentara.
Nama Pemuda Pancasila mulai dikenal publik setelah peristiwa G30S 1965. Bahkan harum namanya bagi Orde Baru. Pemuda Pancasila, bahkan lebih kuat pamornya ketimbang lawannya di era Sukarno, Pemuda Rakyat.
IPKI selalu mengontrol dan membayangi setiap Gerakan PKI. Ketika PKI melakukan manuver politik dengan mendirikan organisasi Pemuda Rakyat, dengan sigap IPKI mendirikan organisasi Pemuda Pancasila pada 28 Oktober 1959.
Sejak awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ketika Pancasila dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh barisan Pemuda Rakyat beserta kekuatan PKI, dengan sigap kader-kader Pemuda Pancasila tampil sebagai perisai penyelamat.