Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan staf khususnya, terdapat nama Andi Taufan Garuda Putra, siapa dia?
Sebelum menjadi staf khusus presiden, Andi Taufan Garuda Putra sudah dikenal sebagai pendiri PT Amartha Mikro Fintek, yang merupakan perusahaan teknologi finansial peer-to-peer landing.
Sosok Andi bukanlah pengusaha muda biasa, pendidikan yang ditempuhnya pun tidak biasa. Pria kelahiran Jakarta, 24 Januari 1987 ini merupakan lulusan Jurusan Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tidak cukup menyelesaikan pendidikan di dalam negeri, Andi melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat, tepatnya Universitas Harvard University. Pada tahun 2016 ia meraih gelar Master of Public Administration.
Andi Taufan Garuda Putra, Pernah Kerja di IBM
Berdasarkan arsip Detik tahun 2014, diketahui jika Andi yang lulus dari ITB mulai bekerja di sebuah perusahaan multinasional IBM, salah satu perusahan yang menjadi idaman lulusan sarjana tanah air.
Meskipun bekerja di sebuah perusahaan besar, Andi tidak berhenti sampai di situ. Tujuan Andi bergabung dengan IBM adalah untuk “mencuri” ilmu manajemen, tidak sekadar mencari prestise atau uang.
Setelah dua tahun bekerja di IBM, Andi yang sejak berkuliah memiliki keinginan mendirikan usaha sendiri, pada tahun 2009 keluar dan mendirikan perusahaannya sendiri.
Amartha dari Lembaga Desa menjadi Fintech
Karir Andi di dunia keuangan mikro dimulai dengan mendirikan PT Amartha, dengan modal hanya Rp10 juta. Tujuan Andi mendirikan lembaga tersebut adalah untuk menyelamatkan masyarakat desa yang pada waktu itu selalu terlilit hutang rentenir.
Sosialisasi dilakukan Andi terkait pengenalan keuangan mikro pada ibu rumah tangga. Hal tersebut bertujuan memberikan akses kepada mereka agar mulai berwirausaha.
Pada mulanya Amartha menerapkan pembiayaan dengan basis kelompok, yang terdiri 12 ibu-ibu dengan satu koordinator di dalamnya. Melalui sistem tersebut kontrol penyaluran dan pembayaran akan lebih mudah dilakukan, sekaligus membuat antar anggota merasa saling memiliki tanggung jawab.
Setelah menyelesaikan masa studi di Universitas Harvard, Andi kemudian mengubah Amartha menjadi peer-to-peer lending atau fintech syariah. Hal tersebut membuat para investor terhubungan dengan pengusaha-pengusaha mikro di pedesaan.
Kata Data juga mencatat jika Amartha menerapkan pendekatan berbasis syariah berlandaskan sistem bagi hasil. Pendekatan teknologi pun dilakukan Andi, dengan mengembangkan proprietary risk algorithm.
Proprietary risk algorithm adalah suatu teknologi yang dapat memberikan penilaian dengan menganalisa data perilaku dan transaksi calon peminjam. Atas keberhasilannya, Amartha meraih penghargaan Anugerah Syariah Republika 2019.
Berbagai penghargaan pun dirain Andi, di antaranya Satu Indonesia Award dari Astra Internasional, Entrepreneur of the Year Finalist dari Ernest & Young, Ashoka Young Change Makers Awards, Ganesha Innovation Championship, Global Shaper dari World Economic Forum, Indonesia’s Inspiring Youth and Women dari Indosat, Laureate Global Fellow, dan UN Capital Development Fund kategori startup keuangan inovatif.
Masuknya Andi Taufan Garuda Putra di dalam jajaran staf khusus presiden, diharapkan dapat memotivasi anak bangsa agar tidak kalah bersaing di era berbasis teknologi ini. Semangat Andi, selamat bekerja untuk bangsa!