Djawanews.com – Pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi akan terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan umum. Jika pada 2019 ada 18,7 juta penumpang, tahun ini diperkirakan hanya 8,97 juta penumpang, atau terjadi penurunan sebanyak 52%.
"Langkah yang akan diterapkan sama seperti yang disarankan pimpinan. Kami menerapkan protokol kesehatan ketat dengan menerapkan 3M, pembatasan kapasitas bagi layanan udara, darat, laut, dan kereta api," terang Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, dalam rapat kerja bersama DPR, Rabu (25/11/2020), dikutip dari Bisnis.
Kemenhub menjelaskan, moda yang mengalami penurunan tertinggi adalah bus, yaitu 83,6% atau menjadi 299.000 penumpang, padahal pada 2019 jumlahnya mencapai 1,83 juta penumpang. Di bawahnya adalah kereta api, yaitu 74,1% menjadi 1,67 juta penumpang dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,45 juta penumpang.
Di urutan ketiga adalah angkutan udara, yaitu turun 53,7% menjadi 2,59 juta penumpang dari 5,6 juta penumpang (2019). Untuk angkutan laut mengalami penurunan sebanyak 45,6% menjadi 728.000 penumpang dari 1,34 juta penumpang (2019). Selain penurunan, prediksi kenaikan juga dijelaskan, yaitu angkutan penyeberangan yang meningkat 6%, dari sebelumnya 3,48 juta penumpang menjadi 3,69 juta penumpang.
"Selanjutnya secara fisik sudah disediakan 275 kapal, walaupun ini turun dari 2019, laut sebanyak 1.186 kapal, saya sudah sampaikan menggerakan angkutan dari barat ke timur, di timur itu sangat bergantung pada kapal yang mengarungi. Udara terjadi penurunan 10%, menjadi 442 flight, tetapi ini fleksibel bisa dinaikan karena keberadaaan bisa setiap saat ditambah," jelas Menteri Perhubungan.
Dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.