Djawanews.com – Pada Rabu (23/12/2020) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan pelantikan 6 menteri dan 5 wakil menteri. Menariknya, ada satu orang yang diketahui tak datang dalam acara tersebut karena menolak tawaran jadi wakil menteri. Ia adalah Abdul Mu'ti, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Dikutip dari Tribunnews, Abdul Mu'ti sebenarnya masuk dalam daftar nama yang akan dilantik menjadi wakil menteri. Akan tetapi, ia tak mengambil tawaran tersebut karena merasa dirinya tak mampu mengemban tugas tersebut. Alasan penolakannya diungkapkan melalui akun Facebook-nya.
"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri.
Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut.
Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah. Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik."
Pria kelahiran Kudus, 2 September 1968, ini tak hanya menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sejak 2006 juga merupakan salah satu Advisor di The British Council London. Abdul juga pernah menjadi Sekretaris PWM Jateng, yaitu periode 2000—2002. Setelah itu, ia menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2005—2006. Pad 2005—2010 Abdul menjadi Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. Beberapa bulan yang lalu, tepatnya 2 September 2020, Abdul dikukuhkan sebagai Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam.
Selain kabar dan profil mantan calon wakil menteri baru, dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.