Djawanews.com – Sejak Jumat (18/12/2020) hingga Minggu (20/12/2020) kemarin, tim Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIY terus berjuang keras untuk menangani gunung sampah di TPST Piyungan, Kabupaten Bantul. Total sampah yang diurus sejak Jumat hingga Minggu pagi sekitar 1.800 ton.
Sayangnya, tumpukkan tersebut hanya diurus menggunakan satu eskavator serta satu alat berat tambahan. Menurut Fauzan Umar, Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIY, pihaknya bahkan sampai harus melakukan kerja lembur demi mengurusi sampah-sampah dari masyarakat DIY itu.
"Malam ini pun kami lembur dan harapannya besok (21/12/2020) bisa selesai. Supaya Selasa bisa normal kembali. Ya total sampah yang menumpuk sejak Jumat pagi ya tinggal dihitung saja. Per hari rata-rata 600 ton," jelas Fauzan, Minggu (20/12/2020), dikutip dari tribunjogja.com.
Menurutnya, masalah yang lain akan muncul lagi sebab saat ini setiap depo sampah di Kota Yogyakarta juga telah mengalami penumpukan. Ia mengatakan, arus sampah dari depo sampah lain dan berbagai pasar akan jadi pekerjaan yang berat bagi timnya.
Terkait pihak yang bertanggung jawab atas masalah sampah tahunan DIY tersebut, Fauzan enggan jika hanya pihaknya (DLHK DIY) yang harus bertanggung jawab. Menurutnya, penumpukan sampah di TPST terjadi juga karena proyek-proyek Dinas PUPESDM DIY.
"Ya pemerintah DIY. Kalau DLHK ini kan hanya mengelola saja. Sebetulnya kami ini kan kena dampak dari konstruksi yang dikerjakan PUPESDM. Karena PU ini kan yang mengerjakan konstruksi dermaga di sana," jelas Fauzan.
Selain info terkini soal sampah di TPST Piyungan, dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.