Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Mengamati Topik Polarisasi di Twitter dan Media Pemberitaan Jelang Tahun Politik 2024

Mengamati Topik Polarisasi di Twitter dan Media Pemberitaan Jelang Tahun Politik 2024

Usman Mahendra
Usman Mahendra 19 Maret 2023 at 12:35pm

Dilansir dari blog.netray.id: Polarisasi menjadi momok menakutkan bagi demokrasi Indonesia. Benih polarisasi muncul sejak Pilpres 2014, mempertemukan Prabowo dengan Joko Widodo hingga menguat pada kontestasi politik 2019. Meski Prabowo telah merapat sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma’ruf Amin, pertengkaran pada arus bawah masih terus terjadi. Perpecahan akibat perbedaan pilihan tidak lantas meredup, justru semakin meluas.

Kini jelang tahun politik 2024, Netray mengamati isu seputar polarisasi yang beredar di media sosial Twitter dan media pemberitaan. Isu ini dipantau sejak 01 Januari 2023 sampai dengan 13 Maret 2023 dengan menggunakan kata kunci polarisasi dan polarisasi && politik. Hasilnya ditemukan setidaknya 4.8 ribu tweet warganet dan lebih dari 1,5 ribu artikel pemberitaan terkait isu polarisasi. Berikut hasil pengamatan Netray selengkapnya.

Di Twitter, dari 4.8 ribu tweet warganet 3 ribu di antaranya bersentimen negatif. Impresi yang dihasilkan dari perbincangan topik ini sebanyak 1,1 juta impresi yang berpotensi menjangkau hingga 103,3 juta akun pengguna Twitter. Perbincangan ini pun didominasi oleh akun yang terdeteksi bergender laki-laki.

polarisasi
Gambar 1. Infografik Twitter

Melalui grafik di bawah dapat diamati bahwa perbincangan terkait polarisasi muncul setiap harinya selama periode pantauan Netray. Intensitas perbincangan tampak mengalami kenaikan pada beberapa waktu, salah satunya pada akhir Februari 2023 yang dipantik oleh isu tuduhan kepada PSI yang diduga merawat polarisasi.

Gambar 2. Intensitas perbincangan
Gambar 3. Kosakata populer

Pada kosakata populer terlihat berbagai kata terkait isu ini, seperti buzzerp, cebong, kadrun, sara, perpecahan, identitas, berkepanjangan, dan berbagai kosakata lainnya. Selain itu, dapat diamati juga kemunculan sejumlah nama tokoh politik di Indonesia yang banyak disebut dalam topik ini, seperti Anies, Jokowi, Prabowo, dan Ganjar.

Kemunculan kata seperti cebong dan kadrun tampak merepresentasikan sisa pertikaian yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu. Meski Pemilu telah lama usai, hingga pada awal tahun 2023 warganet masih kerap menggunakan istilah tersebut yang sekaligus menjadi pertengkaran simbolik dua belah pihak yang berseberangan pilihan politik.

Lalu bagaimana dengan kemunculan sejumlah nama tokoh politik dalam arus perbincangan warganet terkait isu polarisasi? Mengapa tokoh-tokoh tersebut banyak disebut warganet? Netray mengambil beberapa sampel tweet warganet yang menyebutkan nama tokoh-tokoh politik yang dominan muncul pada topik ini, berikut di antaranya.

Gambar 4. Penyebutan nama Jokowi dalam perbincangan polarisasi
Gambar 5. Penyebutan nama Prabowo dalam perbincangan polarisasi

Polarisasi seolah menjadi bola liar di media sosial, tampak warganet saling menuding penyebab dari merebaknya polarisasi di Indonesia. Tuduhan kepada Jokowi pun turut dilayangkan oleh warganet yang merasa Jokowi sebagai penyebab muncul dan meluasnya polarisasi di masyarakat.

Kontestasi politik 2019 dapat dikatakan sebagai puncak dari meledaknya polarisasi di masyarakat. Sebagaimana kemunculan istilah cebong dan kadrun yang merebak pada masa itu. Hal ini kemudian turut menyeret nama Prabowo yang juga terlibat dalam kontestasi politik pada tahun 2019 tersebut. Warganet pun menyadari hingga saat ini polarisasi di masyarakat tidak kunjung mereda meski telah mendekati Pilpres 2024.

Tidak hanya Jokowi dan Prabowo, nama tokoh politik lainnya yang akrab dengan isu polarisasi adalah Anies Baswedan. Namanya turut muncul dalam arus perbincangan warganet terkait polarisasi, bahkan dirinya disebut-sebut sebagai biang kerok polarisasi di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan Pilgub DKI Jakarta yang menghadapkan Anies dengan Ahok pada 2017 lalu.

Gambar 6. Penyebutan nama Anies dalam perbincangan polarisasi
Gambar 7. Penyebutan nama Ganjar dalam perbincangan polarisasi

Tahun tersebut menjadi tahun kontestasi politik paling melelahkan, dengan politik identitas yang menyebabkan semakin dalamnya jurang perpecahan di masyarakat. Hal ini kemudian turut menjadi bibit meledaknya perpecahan di masyarakat pada Pilpres 2019. Meski demikian, terdapat warganet yang menilai jika stigma politik identitas yang melekat pada Anies hanya datang dari mantan pendukung Ahok.

Saling tuding antar pendukung partai politik dan pendukung tokoh politik ini membuat seolah narasi kontestasi hanya terbagi menjadi dua dan berlandaskan kebencian antar pendukung. Narasi ini kemudian merambat ke depan dan turut mencatut nama Ganjar Pranowo yang digadang-gadang akan maju pada Pilpres 2024 mendatang.

Warganet menilai jika Ganjar dan Anies maju berhadapan pada Pilpres 2024 hal ini tidak akan meredam polarisasi yang terlanjur mengakar di masyarakat. Hal ini disebabkan baik Anies maupun Ganjar memiliki stigma sebagai cebong dan kadrun yang melekat pada keduanya.

Isu Polarisasi di Media Pemberitaan

Tidak hanya di Twitter, perbincangan terkait isu polarisasi juga masih terus menjadi pembahasan di media pemberitaan. Di media pemberitaan online, Netray menemukan lebih dari 1,5 ribu artikel terkait polarisasi.

Gambar 8. Infografik pemberitaan online

Dengan menggunakan periode yang sama, Netray menemukan 235 total media pemberitaan yang membahas artikel terkait polarisasi dan 1,1 ribu di antaranya berkategori politik. Selain kategori politik, kategori artikel lainnya adalah pemerintahan dan hukum.

Gambar 9. Peak time pemberitaan
Gambar 10. Kosakata populer dalam artikel

Di media pemberitaan, sejak Januari hingga pertengahan Maret tampak pembahasan seputar polarisasi muncul dalam berbagai artikel di berbagai media dengan intensitas yang cenderung fluktuatif. Pada kosakata populer tampak berbagai kata yang kerap muncul seperti, identitas, kampanye, pemilihan, koalisi, dan berbagai kata lainnya.

Gambar 11. Tokoh populer

Seperti halnya di Twitter nama keempat tokoh, yakni Joko Widodo, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto menempati urutan teratas tokoh yang paling banyak disebut dalam artikel seputar polarisasi. Beberapa momen kontestasi politik, seperti Pilgub 2017 yang melibatkan Anies, Pilpres 2019 yang melibatkan Jokowi dan Prabowo, hingga Pilpres 2024 mendatang agaknya tidak dapat melepaskan tokoh-tokoh tersebut dari isu polarisasi.

Termasuk nama Ganjar yang kemudian mencuat karena popularitasnya di bursa Capres 2024 mendatang. Ganjar yang digadang-gadang akan berhadapan dengan Anies juga turut dilibatkan dalam isu seputar polarisasi. Hal ini berkaitan dengan partai yang dinaunginya yakni PDIP yang sebelumnya bertarung dengan Gerindra, dengan Anies pada Pilgub 2017 dan Prabowo pada Pilpres 2019. Kedua partai seolah secara simbolik memerankan kubu pendukung petahana yang dinilai tidak agamis dan kubu oposisi yang lebih agamis, ini kemudian memunculkan cebong dan kadrun atau togog dan kadrun.

Gambar 12. Beberapa artikel pemberitaan terkait polarisasi

Semakin mendekati tahun politik 2024, media kemudian banyak menerbitkan artikel terkait pernyataan pemerintah soal polarisasi yang rawan terjadi. Hal tersebut disampaikan oleh Ma’ruf Amin, Boy Rafli, hingga Mendagri Tito Karnavian. Polarisasi yang terjadi di masyarakat dinilai disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah politik identitas. Cara berpolitik ini kemudian menimbulkan pergesekan di masyarakat, hingga menyebabkan kebencian, hoaks, dan isu sara yang mudah menyentil emosi oleh masyarakat.

Gambar 13. Beberapa artikel pemberitaan terkait polarisasi

Sebagaimana pemetaan permasalahan yang akan dihadapi pada Pemilu 2024 salah satunya adalah politik identitas dan polarisasi politik. Untuk mengingatkan rawannya polarisasi jelang tahun Pemilu 2024 Jokowi mengingatkan media untuk tidak turut tergelincir dalam jurang polarisasi. Dalam hal ini media seharusnya bersih dari hoaks, menjaga idealisme, serta objektif sehingga masyarakat dapat teredukasi.

Pada topik polarisasi tampak akun @BosPurwa dan @ekowboy2 menjadi akun terpopuler di Twitter. Kedua akun tersebut tampak sama-sama menampik stigma Anies yang lekat dengan polarisasi dan politik identitas melalui berbagai tweetnya. Sementara pada kategori Top Portal tampak Tribun News dan Liputan6 menjadi portal media online yang paling banyak membahas isu seputar polarisasi selama periode pantauan Netray.

Gambar 14. Akun terpopuler di Twitter
Gambar 15. Media terpopuler

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time.

Bagikan:
#polarisasi#POLITIK

Berita Terkait

    2.269 Personel Gabungan Siap Kawal Pelaksanaan PSU di Papua
    Berita Hari Ini

    2.269 Personel Gabungan Siap Kawal Pelaksanaan PSU di Papua

    Djawanews.com – Sebanyak 2.269 personel gabungan TNI-Polri dan linmas telah disiapkan untuk mengamankan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Papua. Personel ini akan disebar di tempat pemungutan suara ( ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Polisi Ungkap Temukan 3 Video Asusila Diduga Lisa Mariana Tersebar di Internet
    Berita Hari Ini

    Polisi Ungkap Temukan 3 Video Asusila Diduga Lisa Mariana Tersebar di Internet

    MS Hadi 11 Jul 2025 11:32
  • Kuasa Hukum Sebut Hasto Jadi Tumbal Kegagalan KPK Tangkap Harun Masiku
    Berita Hari Ini

    Kuasa Hukum Sebut Hasto Jadi Tumbal Kegagalan KPK Tangkap Harun Masiku

    MS Hadi 11 Jul 2025 10:16
  • Pemeriksaan Selesai, Khofifah Dicecar KPK soal Penggunaan APBD untuk Dana Hibah Pemprov Jatim
    Berita Hari Ini

    Pemeriksaan Selesai, Khofifah Dicecar KPK soal Penggunaan APBD untuk Dana Hibah Pemprov Jatim

    Djawanews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dana hibah APBD Jawa Timur periode 2019-2022. ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Di Beijing, Megawati Sebut Semangat Dasa Sila Bandung Belum Tuntas, Palestina Masih Menderita
    Berita Hari Ini

    Di Beijing, Megawati Sebut Semangat Dasa Sila Bandung Belum Tuntas, Palestina Masih Menderita

    MS Hadi 11 Jul 2025 07:13
  • Tanggapan Fadli Zon soal Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
    Berita Hari Ini

    Tanggapan Fadli Zon soal Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah

    MS Hadi 10 Jul 2025 20:37

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

BPBD: Banjir 2 RT di Penjaringan Jakut Akibat Curah Hujan Tinggi dan Rob
Berita Hari Ini

1

BPBD: Banjir 2 RT di Penjaringan Jakut Akibat Curah Hujan Tinggi dan Rob

AS Resmi Kenakan Tarif Impor 32 Persen untuk Produk Indonesia, Berlaku Mulai 1 Agustus 2025
Berita Hari Ini

2

AS Resmi Kenakan Tarif Impor 32 Persen untuk Produk Indonesia, Berlaku Mulai 1 Agustus 2025

Setelah KTT BRICS, Presiden Prabowo Bertolak ke Brasilia untuk Kunjungan Kenegaraan
Berita Hari Ini

3

Setelah KTT BRICS, Presiden Prabowo Bertolak ke Brasilia untuk Kunjungan Kenegaraan

DPR Tunggu Sikap Ketum Parpol terkait Putusan MK soal Pemilu Terpisah
Berita Hari Ini

4

DPR Tunggu Sikap Ketum Parpol terkait Putusan MK soal Pemilu Terpisah

Pramono soal Golf Tak Kena Pajak Hiburan: Sudah Dikenakan PPN
Berita Hari Ini

5

Pramono soal Golf Tak Kena Pajak Hiburan: Sudah Dikenakan PPN

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up