Djawanews.com – Sejumlah fakta terkait betapa seringnya Menteri Sosial Tri Rismaharini meluapkan emosinya di depan publik banyak beredar di media sosial.
Fakta Risma adalah tukang marah dikonfirmasi oleh anak sulungnya sendiri, Fuad Benardi.
Fuad mengatakan bahwa aksi marah-marah Risma yang belakangan banyak mendapat sorotan publik itu adalah hal yang biasa. Ia bahkan menyebut sang ibunda adalah tukang marah-marah.
Dan dibawah ini adalah track record kemarahan Risma yang pernah disebar di media massa.
Lombok Timur
Dari yang paling baru, Risma marah-marah saat melakukan kunjungan kerja di Lombok Timur, NTB, pada Rabu 13 Oktober 2021. Aksi marah-marah Risma itu pun terekam kamera masyarakat, dan tersebar luas di media sosial.
Dalam video tersebut, Risma tampak berdebat dengan mahasiswa Universitas Gunung Rinjani yang belakangan diketahui bernama diketahui bernama Rohman Rofiqi. Mahasiswa tersebut memprotes Risma lantaran ada oknum kepala desa dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) yang menjadi supliner bansos.
Gorontalo
Dua pekan sebelumnya, Risma juga diketahui marah-marah saat melakukan kunjungan kerja di Gorontalo pada 30 September 2021. Risma naik pitam lantaran salah satu pendamping PKH menjelaskan ada warganya yang terdata tapi saldonya tidak pernah lagi terisi. Saat itu, Risma marah-marah sambil menunjuk-nunjuk seorang pendamping PKH.
Bandung
Pada 13 Juli 2021 Risma pernah naik pitam dan memarahi seluruh pegawai Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Wyata Guna Bandung.
Saat itu, Risma marah-marah setelah meninjau kesiapan dapur umum yang sengaja dibuat Kementerian Sosial untuk memasok telur matang kepada masyarakat, tenaga kesehatan, petugas pengamanan, dalam kegiatan PPKM Darurat.
Selain itu, Risma juga marah karena dapur umum yang sudah dibuat kekurangan personel.
Tuban, Jawa Timur
Risma juga marah besar saat blusukan ke penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau program sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban, Sabtu 24 Juli 2021.
Hal ini terjadi lantaran adanya pengakuan warga setempat, Kastini (57) yang mengaku hanya menerima bantuan sosial dua bulan yaitu pada Juli dan Agustus.
Sementara Kemensos telah mengucurkan dana program sembako untuk tiga bulan yakni Juli, Agustus dan September yang masing-masing per bulannya senilai Rp 200 ribu dengan rincian Rp 165 ribu untuk 15 kg beras, Rp 26 ribu untuk telur dan Rp 9 ribu untuk tempe.
Surabaya
2020
Risma pernah naik pitam saat mengetahui dua mobil PCR dari BNPB yang akan digunakan khusus untuk Kota Surabaya, ternyata dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
2016
Bulan September 2016, Risma pernah mengamuk di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Surabaya.
Risma marah besar karena melihat pelayanan pembuatan KTP elektronik (e-KTP) terkesan lamban yang mengakibatkan antrean warga menumpuk. Selain itu, Risma juga melihat warga harus bolak-balik mengurus KTP.
2014
Risma pernah mengamuk dan membubarkan acara bagi-bagi es krim gratis di Taman Bungkul Surabaya, pada 11 Mei 2014.
Saat itu, Risma geram karena pembagian es krim itu tidak beraturan sehingga merusak banyak tanaman di Taman Bungkul.
Ingin tahu informasi seputar kemarahan Risma lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews