Indonesia kini memiliki ibu kota baru, yaitu Kalimantan Timur.
Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi ibu kota negara RI yang baru. Kedua wilayah yang terletak di Kalimantan Timur terpilih berdasarkan hasil dari berbagai riset dan pertimbangan.
Beberapa alasan mendasari Presiden RI Joko Widodo memilih kedua kabupaten di Kaltim tersebut, misalnya karena minimnya risiko bencana alam terjadi. Selain itu, lokasi kedua kabupaten tersebut dinilai strategis dengan jarak rata-rata ke seluruh Provinsi di Indonesia, yakni 893 kilometer.
Kutai Kartanegara sebagai ibu kota baru tak lepas dari sejarahnya yang panjang
Kabupaten Kutai Kartanegara atau sering disebut dengan Kukar berjarak dari Kota Samarinda sekitar 70,6 kilometer. Sedangkan dari Kota Balikpapan, berjarak sekitar 126 kilometer.
Seperti Kabupaten Penajam Paser Utara, sebagian wilayah Kukar juga memiliki wilayah pesisir. Kukar memiliki luas pantai sekitar 202.281 hektar. Kabupaten Kukar memiliki 18 Kecamatan. Dari 18 kecamatan tersebut, hampir semuanya memiliki gunung. Sebanyak 10 gunung tersebar di beberapa kecamatan.
Gunung Lengkup menjadi gunung tertinggi di Kutai Kartanegara, dengan ketinggian mencapai 485 meter. Gunung Lengkup terletak di Kecamatan Loa Kulu. Selain gunung, ada pula danau yang berjumlah sekitar 16 buah. Danau terluas di wilayah Kukar yaitu Danau Semayang dengan luas 13.000 hektar.
Mendengar nama Kutai Kartanegara tentu tidak lepas dari sejarah panjang yang dimiliki wilayah tersebut. Karena salah satu kerajaan tertua Indonesia berada di Kutai Kartanegara. Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Kutai Martadipura.
Seperti yang dilansir dari situs resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, Kerajaan Kutai Martadipura berada di Muara Kaman, kawasan Sungai Mahakam. Kerajaan tersebut ada sekitar 400 tahun masehi. Informasi mengenai kerajaan ini diperoleh dari prasasti Yupa yang beraksara huruf Pallawa.
Prasasti Yupa sendiri berjumlah 7 buah. Masing-masing Yupa dibuat sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para brahman untuk mengenang kedermawanan raja Mulawarman. Mulawarman merupakan cucu dari Maharaja Kudungga.
Dilansir dari kutaikartanegara.com, pada awal abad ke-13 berdirilah sebuah kerajaan baru di Tepian Baru atau Kutai Lama. Kerajaan tersebut bernama Kutai Kartanegara dengan raja pertamanya Aji Betara Agung Dewa Sakti. Kerajaan Kutai Kartanegara menjadi kerajaan dengan pengaruh agama Islam. Raja Aji Mahkota bahkan menyandang gelar Aji Mahkota Mulia Islam.
Pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa, abad 17, Kerajaan Kutai Kartanegara berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura yang saat itu diperintah oleh Raja Dermasetia. Dua kerajaan tersebut kemudian menyatu dengan nama Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Kerajaan Kutai Kartanegara beberapa kali juga memindahkan pusat pemerintahannya. Lalu pascakemerdekaan Indonesia, Kerajaan Kutai Kartanegara berubah statusnya menjadi pemerintahan negeri dengan nama Daerah Swapraja Kutai pada 1947. Perubahan nama kembali terjadi pada tahun 1955 dengan nama Daerah Istimewa Kutai.
Daerah Kutai mengalami berbagai perubahan secara administrasi. Bahkan sempat menjadi Kabupaten Kutai. Namun pada tahun 2002 Kabupaten Kutai berganti nama menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara hingga sekarang.
Dari laman resmi Pemkab Kutai Kartanegara, disebutkan bahwa daerah ini memiliki program smart regency. Program ini dicanangkan pada tahun 2018 hingga 2019. Tujuan diadakannya smart regency adalah untuk meningkatkan pelayanan komunikasi dan informasi di bidang kependudukan, kepegawaian, dan keuangan.
Kukar juga memiliki industri tambang yang terkenal di Indonesia. Industri tambang tersebut meliputi migas maupun non migas. Kabupaten Kukar juga terkenal dengan Tugu Equator. Tugu ini menandakan bahwa wilayahnya berada tepat di garis Katulistiwa. Ada hal yang unik dari Tugu Equator. Saat matahari tepat di atas kepala, bayangan tugu akan hilang meskipun ditempa sinar matahari.
Kukar juga memiliki tempat wisata yang tak kalah menarik. Misalnya, Museum Mulawarman, Waduk Panji Sukarame, Planetarium Jagad Raya, kawasan hutan konservasi Bukit Bangkirai Samboja, Pantai Tanah Merah Samboja, dan suaka perlindungan hewan Borneo Orang Utan Survival (BOS) Samboja.
Jika Jakarta sebagai ibu kota lama memiliki kerak telor, Kutai Kartanegara sebagai ibu kota baru juga memiliki makanan khas, yaitu nasi bakepor. Makanan ini sejenis nasi uduk yang dinikmati dengan ikan, cabai, dan jeruk nipis.