Ada jutaan penduduk Indonesia yang masih tidak bisa membaca dan menulis.
Buta haruf alias buta aksara masih menjadi permasalahan yang serius bagi Indonesia. Meskipun angka buta huruf di Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun namun sampai saat ini masih ada beberapa provinsi yang penduduknya masih banyak yang buta aksara.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD-PM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Haris Iskandar mengatakan mayoritas wilayah yang masih mengalami buta huruf berada di wilayah Indonesa bagian timur.
“Diperkirakan angkanya sekitar 3,4 juta orang atau 2,04 persen yang masuk dalam kriteria buta aksara. Mereka belum bisa tuliskan nama, alamat, umur,” ungkapnya pada saat peringatan Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu lalu.
Adapun beberapa Provinsi yang masyarakatnya masih banyak yang buta huruf adalah Provinsi Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Bali.
Data BPS terkait angka buta huruf di Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia buta huruf didefinisikan sebagai tidak dapat membaca dan menulis. Oleh karenanya masyarakat yang tidak dapat membaca dan menulis dapat diartikan sebagai mayarakat yang buta huruf atau buta aksara.
Dilansir dari katadata.co.id, rasio penduduk Indonesia yang tidak mampu membaca dan menulis dalam huruf latin memang mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 1995, angka buta huruf di Indonesia masih berada lebih dari 13 persen. Namun, pada tahun 2014, jumlah itu menurun hingga di bawah 5 persen.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk dengan usia diatas 10 tahun yang masih mengalami buta huruf pada tahun 2017 mencapai 4,08 persen dari total populasi penduduk dengan usia di atas 10 tahun. Angka ini lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya yakni 4,19 persen.
Adapun peduduk dengan usia 15 tahun ke atas yang masih buta aksara yakni 4,5 persen dan penduduk dengan ysia 15 sampai 45 tahun yang tidak bisa membaca dan menulis adalah 0,94 persen.
Sementara itu, angka buta huruf bagi penduduk dengan usia lebih dari 45 tahun masih tergolong cukup tinggi yakni sebesar 11,08 persen.
Meskipun presentasenya sedikit, namun jumlah masyarakat yang masih tidak bisa membaca dan menulis di Indonesia sebenarnya masih sangat banyak. Kondisi ini menjadi ironi tersendiri bagi Indonesia karena telah merdeka selama 74 tahun.
Kini upaya pengentasan buta huruf di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Pasalnya, standar buta huruf di telah berubah di dunia internasional. Kalau dulu buta huruf disematkan bagi mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, kini standar itu naik menjadi tidak bisa membaca, menulis dan berhitung (Calistung).