Djawanews.com – Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membantah melakukan intervensi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia menegaskan bahwa dirinya menghormati posisi kadernya yang jadi Presiden ke-7 RI itu.
Hal itu disampaikan Megawati setelah membuka Rakernas ke-III PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa, 6 Juni. Menurutnya, tak ada alasan untuk melakukan intervensi terhadap Jokowi.
"Loh loh apa sih, makanya wartawan tuh kok suka nakal sih. Pikirannya itu kok menurut saya kok gimana ya, nanti kalau dibilang yang lebih lugas ngamuk, itu. Makanya, ngapain saya nekan presiden, loh itu yang harus bisa dibedakan loh," kata Megawati kepada wartawan.
Megawati memastikan akan tetap menaati aturan meski dia duduk sebagai ketua umum dan Jokowi adalah kadernya. Sebab, eks Gubernur DKI Jakarta itu diberi mandat oleh rakyat leaat pemilihan umum.
"Saya ini orang taat aturan, lha, kalau ditanya, 'loh kok, mungkin aja Pak Jokowi kan yang dipilih ibu'. Loh iya lah. Tapi kan yang juga memilih rakyat Indonesia, setelah di MPR, di apa namanya, dijadikan, dilantik itu, ya, saya hormati sebagai presiden saya," tegasnya.
Sambil berkelakar, Presiden ke-5 RI itu menyebut kadernya kini dijaga anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Sehingga, sulit bagi Megawati untuk menekan Jokowi.
"Jadi kalau dibilang neken, saya mau nyari cara nekennya gimana? Iya loh," tuturnya.
"Lihat saja nih pasukannya aja kaya gitu, tuh, tuh, mana saya punya pasukan kaya gini. Tadi saya bilang beliau, rakyat Indonesia, saya tanya siapa namamu, noh udah kapten suaranya kaya gitu, udah gitu tingginya 185, aduh saya lemes saya bilang sama beliau, "Pak stunting Pak". Jadi apa saya neken," pungkasnya.