Buya Syafii mengatakan, kabinet kerja Jokowi-Ma’ruf haruslah diisi oleh orang profesional namun tidak anti partai.
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menggelar pertemuan dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Ma’arif pada Kamis (15/8/2019). Selain menjalin silaturahmi, JK juga sempat berbicara terkait situsi politik nasional, tak terkecuali pembentukan kabinet Jokowi-Ma’ruf.
“Ya silaturahmi biasa, saya (habis) sakit. Kemudian kita bicara juga tentang politik sedikit lah,” ujar Buya Safii di kediamannya, Kamis (15/8/2019).
Dalam perteman itu, Buya Syafii juga memberikan saran terkait penyusunan kabinet kerja jilid II Jokowi. Menurutnya, kabinet kerja Jokowi periode kedua nanti haruslah di isi oleh orang-orang berintegritas, memiliki visi ke depan, profesional dan kompak.
“Saya usulkan, kabinet yang akan datang itu harus yang kompak sekali, yang profesional, berintegritas, punya visi ke depan, yang mengerti Tri Sakti, (paham) pasal 33 Undang-Undang Dasar,” katanya.
Nama Sri Mulyani disinggung dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf
Dalam bincang politik antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Buya Syafii, nama Menteri Keuangan periode pertama pemerintahan Jokowi disebut akan kembali dimasukkan dalam komposisi menteri Jokowi di pemerintahan lima tahun mendatang.
Bocoran tersebut disampaikan buya Syafii usai mengantar kepergian Wapres Jk dari rumahnya.
“(Yang) disebut-sebut itu menteri ekonomi terbaik, Sri Mulyani. Tapi enggak tahu apa dia jadi Menko apa tetap di Menteri Keuangan. Baru itu disebut,” ungkap Buya Syafii.
Kendati menyebut nama Sri Mulyani, akan tetapi Buya Syafii mengaku dirinya tidak merekomendasikan nama-nama personal untuk diangkut dalam kabinet kerja Jokowi yang baru. Dia hanya mengatakan bahwa calon menteri di kabinet haruslah berasal dari kalangan profesional.
“Saya ndak menyebut orang. Pokoknya susunan kabinet yang profesional, tapi jangan antipartai, karena partai yang mendukung (Jokowi). Jadi profesional itu buka antipartai, tapi dicari orang-orang partai yang profesional, yan mempunyai integritas, yang patriot, itu yang penting,” papar Buya Syafii.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa penyusunan kabinet kerja jilid II-nya telah rampung. Meskipun begitu, Presiden Jokowi masih belum membeberkan soal siapa saja yang akan menjadi pembantunnya di pemerintahan 5 tahun mendatang.
Adapaun komposisi kabinet Jokowi-Ma’ruf disebut Jokowi bakal diisi oleh kalangan profesional dan dari Partai Politik dengan komposisi 55:45. Bocoran lainnya, akan ada calon menteri muda yang berusia kurang dari 30 tahun di pemerintahan kedua Jokowi periode 2019-2024.