Malam Natal 2019 jatuh pada hari ini, segala persiapan dan juga pengamanan telah direncanakan jauh hari dari sekarang. Hari ini juga diperingati momen di mana semua umat beragama saling bertoleransi di negeri ini.
Peringatan Natal ternyata tidak hanya dirayakan oleh umat Kristiani, namun umat-umat agama lainnya juga saling membantu dalam perayaannya. Hal tersebut membuktikan jika toleransi beragama di Indonesia masih terjaga.
GPP Ansor dan Pemuda Hindu Jaga Malam Natal 2019
Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sebagian besar masyarakatnya merayakan Natal, memiliki iklim teleransi beragama yang kuat. Dilansir dari JPNN.com Pimpinan Wilayah GP Ansor NTT Ajhar Jowe menyatakan akan mengerahkan 500 personel untuk melakukan pengamanan malam natal.
Banser NTT akan terjun langsung bersama para personel Polri dan TNI dalam melakukan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru di wilayah NTT. Ajhar menyatakan jika personel akan dikerahkan di semua gereja Katolik dan Protestas di NTT.
Parisada Dharma Hindu Indonesia wilayah NTT, menururt Ajhar juga akan membantu dan bergabung dengan Banser dalam rangka mengamankan malam Natal. Ajhar juga mengajak seluruh pemuda di NTT dari agama apapun untuk menjaga keamanan dan ketertiban Natal hingga Tahun Baru.
Pastikan Tidak Ada Ormas yang Sweeping
Toleransi beragama terkadang diciderai oleh tidakan sweeping organisasi masyarakat (ormas) tertentu. Menanggapi hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan, jika yang berhak sweeping hanyalah Polri dan TNI.
Mahfud, dilansir dari CNN Indonesia, menegaskan bagi pihak selain aparat keamaan yang nekat melakukan sweeping, maka akan diselesaikan melalui jalur hukum. Dirinya beralasan jika konstitusi hanya memperbolehkan aparat keamaan (polisi dan TNI) untuk memegang senjata dan menegakkan hukum di NKRI.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga sudah melarang ormas melakukan razia selama Natal. Tindakan tegas akan dilakukan bagi ormas yang masih nekat melakukan tindakan persekusi, pengamanan Operasi Lilin juga sudah dilaksanakan sejak 23 Desember kemarin.
Selamat Natal, mari bersama-sama kita jaga kedamaian Malam Natal 2019 ini. Jangan sampai toleransi beragama di Indonesia diciderai oleh kelompok-kelompok yang akan memecah belah keutuhan bangsa.