Djawanews.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pihaknya mendapatkan laporan terkait kecurangan pemilu yang dilakukan aparat negara.
"Bisa jadi dugaan kecurigaan itu benar terjadi, tetapi bisa juga hanya manipulasi informasi. Bila itu sungguh-sungguh terjadi, mungkin saja itu dilakukan oleh aparat, tetapi mungkin juga dilakukan oleh warga sipil biasa," kata Mahfud, Senin kemarin.
Di antara kecurangan yang dilakukan yakni pemasangan dan penurunan baliho partai politik tertentu oleh oknum aparat.
"Alat peraga sosialisasi capres/cawapres tertentu diturunkan oleh oknum satpol PP, ada juga laporan sejumlah oknum polisi yang mendatangi kantor parpol tertentu yang diduga sebagai tindakan intimidasi," ujarnya.
Selain itu, Mahfud juga mendapat beberapa laporan yang datang dari aktivis dan masyarakat sipil soal dugaan intimidasi oleh aparat terkait dengan kebebasan berekspresi.
Berbagai laporan tersebut, kata Mahfud, terjadi di Jakarta, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara.
Meski begitu, Mahfud cuma ingin Pemilu 2024 berjalan baik, bermartabat, dan berkeadaban sehingga menghasilkan pemimpin atau wakil rakyat yang berkah.
"Sesuatu yang diperoleh secara tidak baik, tidak akan memberi berkah dan kebaikan," ujar Mahfud.
Terakhir, Mahfud mengingatkan aparat keamanan seperti dari TNI, Polri, aparatur sipil negara dan birokrasi, serta KPU dan Bawaslu agar menjaga netralitas.