Djawanews.com – Menko Polhukam Mahfud MD turut menyoroti TikTokers asal Lampung, Bima Yudho Saputro yang keluarganya diduga mendapat intimidasi dari aparat penegak hukum (APH) usai mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung. Mahfud menegaskan dirinya akan mengusut APH yang bersangkutan.
"Tentu saya akan komunikasi kalau sampai ada APH ikut menekan," kata Mahfud dikutip dari kanal YouTube R66 Newlitics, Senin 17 April.
Mahfud mengatakan, mulai hari ini akan mendalami soal kasus tersebut. Dia menegaskan, takkan lepas tangan jika memang ada aparat penegak hukum yang terlibat.
"Tentu saya tidak boleh diam kalau aparat penegak hukum ikut-ikuan soal itu," katanya.
Diberitakan sebelumnya, TikTokers Bima Yudho Saputro yang mengkritik kota Lampung kembali menuai atensi publik. Kali ini Bimo sambil menangis mengaku keluarganya mendapat ancaman akibat kritik yang disampaikan.
Lewat video di Instagram miliknya, Bimo mengatakan kediamannya di Lampung sempat didatangi oleh polisi. Kedatangan polisi itu disebut Bimo untuk meminta sejumlah data seperti ijazah miliknya.
Polisi yang datang ke rumahnya itu bukan hanya meminta ijazah, tetapi juga nomor rekening. Bahkan ayahnya yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga turut terkena imbas akibat kritik yang dia lakukan. Bimo menyebut ayahnya dipanggil oleh Bupati Lampung Timur.