Djawanews.com – Akademisi dan pengamat politik menanggapi pernyataan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan tentang kondisi Indonesia yang terus bergantung kepada China. Rocky mengatakan jika kebergantungan Indonesia ke China justru hanya menghasilkan kerugian bagi kondisi dalam negeri.
"Sinyal semacam ini yang akhirnya membatalkan seluruh arogansi dari pemerintah karena memilih untuk proxy dengan China dan enggak punya hitungan secara startegis apa keuntungannya," kata Rocky Gerung, dikutip dari kanal YouTube miliknya, Senin, 22 November.
Rocky melihat China yang saat ini sedang tapering off memperkeruh keadaan. Hal itu membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Luhut pesimis.
"Presiden pesimis, pak luhut juga akhirnya mengerti bahwa perdagangan dengan China selama ini lebih banyak merugikan Indonesia dari segi geopolitik," ujar Rocky.
Seperti di ketahui, dilihat dari sisi geopolitik, saat ini China sedang bersengketa dengan Amerika Serikat terkait Laut Natuna Utara.
Indonesia yang bergantung pada China menunjukkan adanya sinyal jika Indonesia tidak berpihak kepada Amerika Serikat mengingat tensi yang dimiliki oleh kedua negara tersebut.
"Itu poin dari awal yang ingin kita lihat sebagai kesalahan menyusun strategi. Namun, kalau kita lihat did dalam rezim, sebetulnya Jokowi sudah mengeluh ekonomi memburuk dan daya serap China terhadap ekspor Indonesia juga turun. Itu artinya ada masalah dengan kemakmuran Indonesia," tuturnya.