Djawanews.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan disebut menjadi otak dari rencana penundaan Pemilu 2024 dan memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi. Pakar ekonomi senior Rizal Ramli meminta Luhut untuk mengaku dan bertaubat.
Hal itu disampaikan Rizal Ramli dalam video yang diunggah oleh akun YouTube Refly Harun, Jumat pagi 4 Maret.
"Saya minta, Bang (Luhut) jangan lupa diri deh, abang kan timnya Gus Dur, yang mengajarkan keadilan dan demokrasi. Masa konstitusi mau dikhianati, walaupun bantah-bantah," ujar Rizal Ramli.
Rizal Ramli yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini menilai bantahan Luhut yang enggan mengaku seperti politisi kaleng-kaleng.
"Kaya politisi kaleng-kaleng aja. Lebih bagus ngaku, bertaubat, mari kita perbaiki demokrasi di Indonesia ini," imbuh RR.
Rizal Ramli mengatakan, masih ada orang berpikir, untuk mengontrol Indonesia harus dicari tokoh-tokoh yang bermasalah secara hukum dan personal.
"Sehingga bagaikan kerbau, bisa dicokok hidungnya, kiri kanan kiri kanan. Nah model pengelolaan politik seperti ini, sangat-sangat primitif, sangat-sangat bertentangan dengan etika, sangat-sangat bertentangan dengan itikad mau membuat Indonesia lebih hebat lebih makmur dan cerdas," jelas Rizal Ramli.
"Bagaimana kalau pejabat atau ketua partai itu sengaja dipilih yang ada kasus hukum, sehingga semua bisa jadi kerbau yang diarahkan kiri kanan. Maaf dah, teknik penguasaan politik pengelolaan politik ini sangat kuno, jahat. Ini waktunya kita ubah menjadi lebih baik," imbuh Rizal Ramli.