Djawanews.com – Apa yang dilakukan para akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini patut diacungi jempol. Pasalnya mereka sedang melakukan sebuah inovasi yaitu menngembangkan bahan bakar pesawat terbang dari tanaman mikroalga.
Mikroalga sendiri biasanya ditemukan tumbuh di air tawar dan sistem laut yang hidup di kolom air dan sedimen. Tidak seperti tumbuhan tingkat tinggi, mikroalga tidak memiliki akar, batang, atau daun.
Dua peneliti UGM tersebut adalah Eko Agus Suyono dari Fakultas Biologi UGM dan Profesor Arief Budiman dari Fakultas Teknik. Mereka juga didukung oleh perusahaan dari Jepang Euglena Co., Ltd.
“Mikroalga ini potensial untuk bahan bakar pesawat terbang karena sumbernya dari organisme hidup, di mana tingkat produktivitasnya tinggi, cepat panen, kaya sumber bahan bakar nabati, hemat lahan, dan bisa menyerap CO2,” jelas Eko Agus Suyono, dilansir dari Harian Jogja, (14/10).
Sebenarnya, sejak tahun 2008 tim peneliti UGM sudah mengembangkan Mirkoalga sebagai sumber bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Hingga akhirnya perusahaan Jepang tertarik untuk bergabung.
“Kandungan lipid dan karbohidrat sebagai sumber bahan bakar layaknya senyawa karbon ini ternyata menarik minat perusahaan jepang dan badan penelitian jepang untuk bekerja sama,” jelas Eko.
Selain itu, Eko juga menjelaskan jika selama ini UGM mengoleksi mikroalga lokal yang hidup di alam Indonesia. Bahkan pihaknya juga telah mengevaluasi kandungan dan sifat lemak dan minyak dalam mikroalga.
Proyek kerja sama riset antara UGM dan Jepang tersebut diharapkan dapat mengembangkan mikroalga Euglena sebagai bahan bakar pesawat terbang, sehingga dapat diproduksi secara massal.
Selain inovasi UGM dalam mengembangkan bahan bakar pesawat terbang, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.