Djawanews.com – Kemarin (18/11/2020) merupakan hari terakhir pameran Biennale yang diadakan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Pada hari itu pula, Yayasan Biennale Yogyakarta melakukan konferensi pers terkait persiapan pameran yang akan dilaksankaan pada 2021.
Tema yang akan diangkat pada pameran tahun depan rencananya adalah Equator (garis khatulistiwa). Selain itu, pameran akan dilaksanakan dengan kerja sama dengan negara di kawasan Pasifik.
Pameran Biennale telah dilaksanakan selama 10 tahun. Kerja sama dengan negara lain juga telah dilakukan pada penyelenggaraan sebelumnya. Kerja sama tersebut sebelumnya dilakukan dengan sejumlah negara, seperti negara kawasan Asia Tenggara, India, Nigeria, Brazil, dan negara kawasan Arab (Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab). Menurut Alia Swastika, Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta, pameran pada 2021 nanti merupakan kelanjutan dari pameran sebelumnya.
"Jadi, khusus untuk tema Khatulistiwa dibuat dalam berseri. Pada 2021 ini, menjadi seri keenam setelah pameran sebelumnya," terang Alia, Rabu (18/11/2020), dikutip dari tribunjogja. com.
Ia menjelaskan, negara di kawasan Pasifik dipilih karena memiliki hubungan erat, baik sisi geografis maupun kebudayaan. Rencananya, pameran tersebut akan dibuat berdasarkan wacana-wacana kolonialisme baru serta gagasan negara bangsa yang terdapat pada masyarakat kontemporer.
"Namun, untuk kepastian negara yang akan dipilih masih terus digodok untuk menimbang banyak situasi, termasuk pengaruh pandemi terhadap mobilitas dan gagasan pertukaran internasional, jadi masih terus kami kaji," papar Alia.
Dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.