Presiden Jokowi telah mematangkan rencana pemindahan ibu kota di akhir masa pemerintahan periode pertama 2014-2019.
Rencana pemindahan ibu kota telah memasuki babak baru. Presiden Joko Widodo dikabarkan telah memilih lokasi yang akan menjadi ibu kota baru negara Indonesia.
Pernytaan itu dibenarkan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.
“Iya, (pemindahan ibu kota negara) nanti di umumkan,” ungkap Bambang di acara Sinkronisasi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin (29/7/2019).
Pemindahan ibu kota diarahkan ke Kalimantan
Bambang Brodjonegoro menyebut, Presiden Jokowi telah memilih Kalimantan sebagai lokasi ibu kota baru negara Indonesia. Namun demikian, bambang masih enggan mengungkapkan provinsi dan daerah mana di Pulau Kalimantan yang akan di pilih sebagai ibu kota negara pengganti Jakarta.
“Nanti diumumkan, pulaunya Kalimantan, provinsinya nanti,” ujar Bambang.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mematangkan rencana pemindahan ibu kota negara di akhir masa pemerintahan periode pertama 2014-2019. Sebagaimana yang dibahas dalam rapat di Istana Negara pada April lalu.
Jokowi juga telah melakukan peninjauan di sejumlah wilayah di Pulau Kalimantan yang berpotensi menjadi calon ibu kota baru antara lain; di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Setidaknya, ada empat wilayah yang menjadi incaran pemerintah untuk dijadikan sebagai ibu kota pengganti Jakarta. Untuk Provinsi Kalimantan Tengah, daerah-daerah yang menjadi sasaran pemerintah adalah, Palangka Raya, Katingan, Gunung Mas dan Pulang Pisau. Adapun di Provinsi Kalimantan Timur, pemerintah hanya mengincar satu lokasi yakni Bukit Soeharto.
Dari nama-nama daerah diatas, ada dua lokasi yang menjadi kandidat kuat calon ibu kota baru Negara Republik Indonesia yakni Bukit Soeharto dan Gunung Mas.
Jokowi menilai, Gunung Mas memiliki luas wilayah yang pas jika digunakan sebagai ibu kota baru. Akan tetapi mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyoroti ketersediaan insfratruktur yang belum cukup memadai di lokasi ini.
Di sisi lain, kota Balikpapan disebut-sebut memiliki kesiapan dari segi infrastruktur. Kendati demikian daerah ini memiliki beberapa kekurangan, yakni airnya asin dan juga sering terjadi banjir.
Pemindahan ibu kota baru negara Indonesia diproyeksikan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 466 triliun. anggaran itu akan di sandarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Badan Usaha Milik negara (BUMN) dan pihak swasta. Dengan adanya partisipasi dari swasta, anggaran pemindahan ibu kota tidak akan memberatkan APBN.