Djawanews.com – Cara paling ampuh untuk menghindari kehamilan saat berhubungan badan dengan pasangan yakni menggunakan alat kontrasepsi alias kondom. Namun apa yang dilakukan seorang lelaki di India belum lama ini benar-benar tidak masuk akal.
Mengutip The Times of India, pada 22 Juni 2021 lalu lelaki bernama Salman Mirza bersama mantan tunangannya check in di sebuah hotel di Gujarat untuk berhubungan badan. Karena tidak membawa alat kontrasepsi, untuk mencegah kehamilan Salman nekat menggunakan lem sebagai pengganti.
Disebutkan Mirza mengoleskan lem pada alat vitalnya untuk mencegah sang mantan tunangan hamil. Mereka kemudian berhubungan badan dalam kondisi alat vital si lelaki tengah dilem. Tidak hanya itu saja, keduanya juga disebut mengonsumsi narkoba dan obat penambah stamina sebelum bercinta.
Keesokan harinya setelah peristiwa tersebut, Mirza meninggal dunia. Kematian lelaki asal Fatehwadi itu awalnya diketahui oleh teman dekatnya bernama Firoz Shaik yang menemukannya tak sadarkan diri di kamar hotel.
Firoz kemudian membawa temannya itu ke Rumah Sakit Umum Sola. Namun, nyawa Salman disebut tak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit tersebut.
"Beberapa saksi mengatakan, Mirza bersama mantan tunangannya, keduanya mengonsumsi narkoba dan pergi ke sebuah hotel di Juhapur," bunyi keterangan Kepolisian Kota Ahmedabad.
"Karena mereka tidak memiliki alat kontrasepsi, mereka memutuskan mengoleskan lem di alat vital Salman untuk mencegah sang mantan tidak hamil. Mereka juga mengonsumsi obat-obatan lain untuk menambah stamina," lanjutnya.
Hasil medis menemukan Salman Mirza meninggal dunia akibat lem tersebut hingga mengganggu sistem organ tubuhnya. Ditambah, korban juga mengonsumsi narkoba dan obat-obatan lain yang menyebabkan nyawa lelaki berusia 25 tahun itu tidak terselamatkan.
Sementara itu, keluarga Salman Mirza tetap ngotot bahwa peristiwa itu merupakan tindakan pembunuhan dan menuduh mantan tunangannya sebagai pelaku. Meskipun terbukti korban mengonsumsi narkoba hingga menggunakan lem sebagai pengganti alat kontrasepsi, mereka tetap meminta untuk dilakukan pemeriksaan forensik.