Data terbaru menunjukkan total kasus corona yang terkonfirmasi telah mencapai 5.974 dan 132 orang telah meninggal. Data ini menunjukkan penderita corona di China melebih angka penderita SARS yang menjadi epidemik di China pada tahun 2002-2003.
Wabah SARS dalam 9 bulan telah menyebabkan 349 meninggal dunia di China, sementara Corona belum genap 2 bulan telah menewaskan 132 orang.
Pakar Paru-paru China Memperkirakan Puncak Corona dalam Sepekan ke Depan
Selain peningkatan angka kematian akibat corona, juga terjadi peningkatan jumlah kasus baru corona. Tercatat sebanyak 840 kasus baru corona di Provinsi Hubei, tempat Kota Wuhan berada. Saat ini 3.300 orang dirawat di Provinsi tersebut dan 20 ribu orang diobservasi untuk infeksi.
Pemerintah China sendiri telah memcoba berbagai cara untuk mengatasi wabah tersebut, termasuk uji coba obat HIV.
Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (29/1), total jumlah penderita corona di China itu telah melebihi angka penderita SARS yang telah menewaskan 600 orang di seluruh dunia pada 2002-2003.
Berdasarkan data WHO, dalam kurun waktu sembilan bulan di China sebanyak 5.327 orang terkena SARS 349 meninggal dunia. Jika dirata-ratakan dengan rentang waktunya jumlah tersebut masih lebih kecil dari virus corona yang telah menewaskan 132 orang dalam kurun waktu 1,5 bulan.
Zhong Nanshan selaku pakar paru-paru China mengatakan wabah ini belum mencapai titik puncaknya. Ia memperkirakan wabah ini akan mencapai titik puncak dalam sepekan hingga 10 hari. Zhong menambahkan setelah itu tidak akan ada penambahan massif lagi.
Sementara Akademisi di Universitas Hong Kong memprediksi angka infeksi di lima kota besar yaitu Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzen, dan Chongqing, baru akan mencapai titik puncaknya di akhir April atau awal Mei.