Dilansir dari blog.netray.id: Pemenerintah mempertegas larangan impor pakaian bekas karena dianggap dapat menggagu industri tekstil dalam negeri dan mematikan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun upaya perlindungan dari pemerintah itu dinilai warganet hanya setengah-setengah, sebab di satu sisi produk Cina yang membanjiri pasar Indonesia dinilai lebih mematikan bagi UMKM.
Larangan impor pakaian bekas sendiri sebetulnya sudah dilakukan sejak terbitnya peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor, tepatnya pada pasal 2 ayat 3 (d), yang kemudian diperbarui dengan Permendag No. 40 Tahun 2022.
Namun dalam beberapa waktu terakhir isu pelarangan impor pakaian bekas kembali mencuat setelah pada 15 Maret 2023 Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan tegas meminta para imprtir pakaian bekas untuk ditelusuri dan ditindak. Netray kemudian melakukan pemantauan untuk melihat pemberitaan di media massa daring dan media sosial Twitter terkait isu pelarangan impor pakaian bekas.
Pada media massa daring Netray melakukan pemantauan dengan menggunakan kata kunci impor&&bekas serta dilarang&&thrift selama periode 13 – 19 Maret 2023. Hasil pemantauan ditemukan 1.007 berita dari 134 media membahas topik ini. Pemberitaan topik ini didominasi oleh kategori ekonomi, hukum, dan pemerintahan.
Pemberitaan terkait dengan kata kunci selama periode pemantauan didominiasi pemberitaan sentimen negatif. Beberapa contoh pemberitaan yang muncul dengan sentimen negatif datang dari pernyataan-pernyataan dari Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, MenKopUKM hingga pihak e-commerce. MenKopUKM Teten Masduki misalnnya menyatakan bahwa perdagangan pakaian bekas dapat memukul pasar produk UMKM dalam negeri. Selain itu pemberitaan lain yang muncul adalah soal impor pakain bekas yang dinilai ilegal.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pun turut merespon bahwa ia mendukung pelarangan impor pakaian bekas. Agus menilai isu impor pakaian bekas bukan lagi mengenai sirkular ekonomi atau lingkungan, melainkan seluruh hal terkait impor itu tidak boleh terjadi lagi. Komentar Agus ini tampak diberitakan oleh Voice of Indonesia.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pun langsung bertindak. Zulhas memusnahkan baju bekas impor senilai lebih dari Rp 20 miliar di Pekanbaru, Riau dan Mojokerto, Jawa Timur. Ia pun bekerjasama dengan pemerintah daerah Bea Cukai, Kepolisian, hingga kejaksaan karena produk- produk ini tidak melewati pelabuhan resmi namun melalui jalur tikus seperti pelabuhan kecil yang tidak terdaftar. Respon Zulhas ini seperti yang diberitakan Detik.
E–commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada turut diminta oleh MenKopUKM Teten untuk menutup toko thrifting yang ada dalam platform ini. Ketiganya mengaku sejalan dengan pemerintah mengenai beredarnya pakaian bekas impor dan akan menindak tegas para penjual yang terbukti melanggar aturan penjualan pakaian bekas impor. Hal ini seperti yang diberitakan Katadata, Kontan dan Rakyat Merdeka.
Di sisi lain para pedagang thrifting pun mulai resah dengan kebijakan pelarangan yang diterapkan pemerintah. Mereka mengaku sangat keberatan atas kebijakan itu karena penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya didapat dari berjualan pakaian bekas. Salah satu lokasi populer thrifting ada di Pasar Cimol Gedebage Kota Bandung Jawa Barat para pedagang berharap itu tidak terjadi. Mereka telah bertahun-tahun berjualan pakaian bekas impor. Bahkan Ketua Paguyuban Pedagang di Pasar Cimol Gedebage Rusdianto mengaku tidak mengetahui asal sumber barang. Seperti yang tampak di TV One News dan Tribun News.
Selama periode pemantauan Menteri Perdagangan Zulhas menjadi tokoh yang paling banyak disebut yakni dalam 695 berita. Hal ini terkait pernyataannya bahwa pakaian bekas impor mengancam UMKM dalam negeri dan bisa menimbulkan penyakit karena tak higienis. Selain itu Zulhas juga banyak diberitakan akan aksinya memusnahkan pakaian impor bekas di beberapa provinsi setelah diperintah oleh Presiden Jokowi. Hal ini seperti yang diberitakan Kompas dan Tirto Id.
Sedangkan untuk media yang paling banyak memberitakan soal larangan thrifting ini terdapat Kompas sebanyak 70 berita, disusul oleh Berita satu dengan 42 berita dan Pikiran Rakyat sejumlah 40 berita.
Warganet Twitter: Yang Membutuh UMKM bukan Impor Pakaian Bekas tapi Produk Cina
Netray juga ingin mengamati lebih jauh bagaimana reaksi warganet Twitter atas pelarangan thrifting dari pemerintah.. Dengan menggunakan kata kunci impor&&bekas, dilarang&&thrift, dan jokowi&&thrift dengan periode pemantauan yang sama ditemukan 2.937 dari 1537 akun mambahas topik ini. Perbincangan tampak didominasi sentimen negatif, puncaknya terjadi pada tanggal 19 Maret dengan jumlah 821 twit.
Kebanyakan warganet tampak menentang kebijakan ini. Salah satunya tampak anggota DPR Fraksi PDIP juga tak setuju atas dilarangnya penjualan baju bekas impor. Adian Napitupulu pun mempertanyakan pernyataan Jokowi dan Teten bahwa pakaian bekas impor membunuh UMKM. Ia pun justru menyoroti impor pakaian dari China dalam jumlah tak sedikit yang menganggu UMKM. Sikap Adian ini sekaliguss menjadi twit paling populer sepanjang periode pemantuaun seperti dicuitkan akun kumparan. Twit ini juga diamini oleh warganet lainnya, bahwa Indonesia dibanjiri produk China.
Selain itu ada pula akun @Umar_Hasibuan__ yang tampak kesal karena pelarangan ini bisa mematikan mata pencarian warga. Kemudian @MDargombes terlihat skeptis bahwa bisnis pakaian impor bekas mampu menganggu industri lokal.
Warganet lainnya menyoroti bahwa bisnis impor bekas tak sepenuhnya salah. Akun @peachyslen menekankan justru sistem impor bea cukai yang harus diperbaiki bukannnya melarang impor pakaian bekas Sedangkan @tawajkt menilai bahwa penjualan pakaian bekas impor sudah merajalela dan bertebaran di Jakarta terus terjadi karena petugas yang seharusnya menindak justru mendapat setoran dari bisnis ini.
Namun tak sedikit pula warganet yang mendukung pelarangan ini serta mengajak rakyat Indonesia untuk lebih mendukung produk lokal. Seperti yang dicuitkan @wicaksena yang memuji produk tekstil lokal sudah keren dengan harga yang bersaing. Akun @aintn0thing menceritakan pengalamannya membeli baju produksi dalam negeri dengan harga terjangkau dan kualitas tetap bagus. Akun @PutraKeong4 bahkan menjelaskan panjang lebar bahwa dengan membeli pakaian dalam negeri mampu menguntungkan penjual kain, pekerja konveksi, tukang sablon, tukang potong, tukang bordir dan lainnya. Sedikit nyinyir akun @ferry_hdyt13 mendukung pelarangan ini karena menilai warga Indonesia masih mampu membeli barang yang baru.
Akun berita @kumparan menjadi yang paling banyak mendapat impresi sejumlah 1.303 kali. Akun ini banyak memberitakan pelarangan impor pakaian bekas dari sudut pandang pemerintah, seperti Presiden Jokowi, Menteri Teten, Kapolri, Bea Cukai dan lainnya.
Akun selanjutnya yang masuk dalam jajaran top akun adalah @Hasbil_Lbs seorang kader Partai Demokrat. Ia memperbandingkan sekaligus bertanya secara retoris kepada Presiden Jokowi soal impor beras yang bisa mengganggu panen raya petani.