Djawanews.com – Tidak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 membuat berbagai jantung ekonomi melemah, tidak terkecuali yang dirasakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kretek Kulonprogo ini.
KTW yang berfokus pada industri pengolahan cabai menjadi abon cabai tersebut mengaku adanya penurunan produksi selama pandemi Covid-19. Ketua KWT Melati, Titin Kusnawati, menyatakan penurunan mencapai 70 persen.
“Sejak Covid turun drastis penjualannya. Abon cabai turun 70%. Sebelum Covid padahal omzet bisa mencapai Rp9 juta perbulan. Jadi saya nutup dengan mengangkat produk olahan yang basah, yaitu sambal,” ujar Titin dilansir dari Harian Jogja, (19/8).
Titin menjelaskan jika tiap lima kilogram cabai basah dapat diolah menjadi sembilan ons cabai kering. Kemudian, jika sebelum KWT yang memiliki 20 anggota dapat memproduksi 100 botol abon cabai dalam rukuran 150 gram.
“Sebelum Covid, perhari bisa mengolah sampai 25 kilogram kering. Saat kondisi Covid ini hanya 5 kilogram seminggu,” jelas Titin.
Adanya penurunan produksi, menurut Titin disebabkan oleh berhentinya penyaluran bubuk cabai ke beberapa temapt makan yang tutup saat pandemi Covid-19. Dirinya juga menyatakan jika pemasaran melalui toko oleh-oleh terkendala lantaran sepinya pengunjung.
Namun, Titin tetap percaya jika KWT asuhannya dapat bertahan. Adapun pemasaran yang ia lakukan saat ini adalah melalui media sosial agar produknya dapat dijangkau seluruh pasar di Indonesia.
Selain penurunan produksi olahan cabai di KWT Kretek Kulonprogo, jangan lupa simak berita daerah menarik lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.