Djawanews.com – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengungkapkan kesadaran masyarakat dan tracing masif yang dilakukan pihaknya jadi musebab banyaknya zona merah Covid-19 di Sleman.
“Sleman termasuk zona merah karena masyarakat sadar dan mau untuk ditracing agar penyebaran tidak melebar. Termasuk kepatuhan masyarakat melakukan isolasi mandiri. Tracing masif itu bagus sehingga temuannya banyak. Mungkin di lain tempat tidak ditracing. Seperti di (Dusun) Jongke, ada kasus langsung 300 warganya ditracing," kata Kustini dikutip dari Harian Jogja.
Kini, Kustini mengaku juga tengah menanti kiriman vaksin Covid-19 untuk segera diberikan pada peserta vaksinasi di wilayahnya.
"Kami nunggu adanya kiriman vaksin datang. Kalau kiriman vaksin datang langsung kita operasionalkan. Kita utamakan pelayan publik. Siapapun yang daftar, nanti langsung divaksin," kata Kustini.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Sebelumnya, Pemkab Sleman melalui agenda percepatan vaksinasi lansia dengan berbasis kewilayahan yang melibatkan RT, RW, Dukuh, Kalurahan, dan Kapanewon setempat, menargetkan 20.000 lansia menjalani vaksinasi Covid-19 dalam sepekan.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.