Djawanews.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai istilah Nusantara kurang cocok jika dipakai untuk nama Ibu Kota baru Indonesia di Kalimantan Timur. Menurutnya, Ibu Kota baru lebih baik dinamakan dengan Jokowi.
"Usul saya nama Ibu Kota langsung saja "Jokowi". Sama dengan ibu kota Kazakhstan "Nursultan" (dari nama Presiden Nursultan Nazarbayev)", kata Fadli lewat cuitannya di akun Twitter @fadlizon.
Menurut Fadli, istilah Nusantara memiliki makna tersendiri, yaitu Wilayah Indonesia secara umum. Karenanya, ia menilai kurang cocok jika Nusantara dipakai sebagai nama satu wilayah Ibu Kota saja.
“Nusantara kurang cocok jadi nama Ibu Kota baru. Nusantara punya arti tersendiri sebagai wilayah Indonseia, belum lagi ada Wawasan Nusantara,” ujar Fadli.
Sebelumnya, Menteri Perencanan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, menyampaikan nama ibu kota negara (IKN) baru yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur adalah Nusantara.
Menurutnya, nama tersebut dipilih langsung oleh Jokowi dan telah dikonfirmasikan kepada dirinya pada Jum’at (14/1).
“Saya baru mendapat konfirmasi langsung dari Bapak Presiden pada Jum’at dan beliau mengatakan IKN ini namanya Nusantara,” kata Suharso dalam rapat dengan Panitia Khusus (Pansus) RUU IKN DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
Suharso mengatakan Nusantara terpilih jadi nama IKN baru dari lebih 80 nama yang diajukan pihaknya ke Jokowi.
Daftar nama Ibu Kota Negara yang sempat diajukan ke Jokowi diantaranya: Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Nusa Jaya, Pertiwipura, Warnapura, Cakrawalapura, hingga Kartanegara.
“Ada sekitar 80 lebih, tapi kemudian akhirnya dipilih kata Nusantara,” papar Suharso.
Ingin tahu informasi lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.