Djawanews.com – Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan kuota haji 2025 untuk Indonesia sebanyak 221.000 jemaah. Namun, jumlah petugas haji yang akan mendampingi mengalami pengurangan dibanding tahun sebelumnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa kuota petugas haji untuk Indonesia saat ini sebanyak 2.210 orang.
"Sesuai informasi dari kementerian haji dan umroh Arab Saudi. Kuota petugas haji Indonesia sampai saat ini berjumlah 2.210 orang. Jadi ini ada pengurangan dari tahun yang sebelumnya. Jumlah tersebut belum mencapai tahap ideal mengingat jamaah haji yang harus dilayani sejumlah 221 ribu orang," ujar Nasaruddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 Desember.
"Karena itu kami terus berupaya agar mendapatkan kuota petugas sebagaimana tahun sebelumnya. Kalau tahun sebelumnya itu 4.200 tapi ada tambahan 500 menjadi 4.700 orang di tahun 2024 maka 4.600 orang di tahun tersebut," sambungnya.
Sehingga Menag bernegosiasi dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi untuk bisa menambah kuota petugas haji 2025.
"Saya sampaikan pada menteri haji waktu itu kami agak kesulitan dan sangat bermohon kepada menteri haji supaya tambahan kuota itu minimum seperti tahun lalu," ungkapnya.
Pertimbangannya, lanjut Nasaruddin, jamaah haji Indonesia terlalu lama menunggu bahkan sampai 48 tahun. "Jadi rata-rata jamaah haji kami pada waktu itu sudah tua dan memerlukan pendampingan dan yang paling tepat dan efektif mereka adalah tentu pendampingan dari Indonesia," katanya.
"Karena bahasanya sama, mungkin juga riwayat penyakit yang umum juga tau karena anggota keluarganya dan sebetulnya membantu saudara dia sendiri. Karena semakin banyak tenaga kerja kami, makin banyak pendampingan kami itu otomatis akan mengurangi beban petugas saudara dia sendiri ngangguk-angguk aja menterinya pada waktu itu," sambungnya.
Tetapi, tambah Nasaruddin, negosiasi baru bisa dilakukan jika sudah melunasi semua biaya yang diperlukan. Sehingga, kata Nasaruddin, sampai hari ini Kemenag belum mengusulkan usulan tambahan kuota petugas haji.
"Akan tetapi, insya allah setelah selesai pembicaraan keuangan akan kita lakukan negosiasi," pungkasnya.