Djawanews.com – Ajudan Kapolda Gorontalo, Briptu RF (28) ditemukan tewas di dalam mobil dinasnya yang terparkir di Jalan GOR, Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Mobil dinas tersebut dikemudikan RF yang bertugas sebagai staf Spripim Polda Gorontalo. Kabar yang beredar, dugaan sementara tewasnya Briptu RF karena bunuh diri.
Direktur reserse kriminal umum (Dirkrimum) Kombes Pol. Nur Santiko mengatakan bahwa jenazah Briptu RF ditemukan pada Sabtu (25/3) sekitar pukul 05.35 WITA dengan luka tembak.
"Mulanya ada warga yang melihat mobil warna putih. Sehari sebelumnya pada hari Jumat (24/3) kendaraan ini sekitar pukul 16.00 WITA, saksi melihat kendaraan ini sudah terparkir di situ dengan kondisi mesin mobil masih menyala," kata Santiko saat memberikan keterangan pers, Minggu (26/3).
Namun, warga yang melihat mobil dinas tersebut, kata Santiko tidak menaruh curiga. Pasalnya warga mengira pengemudi mobil yang dikemudikan oleh RF hanya numpang singgah.
"Tapi pada keesokan harinya saksi melihat mobil itu masih terparkir sehingga melaporkan ke aparat desa. Saksi rencananya akan ke kebunnya di atas gunung, namun melihat posisi mobilnya masih sama dan mesin mobil menyala," ungkapnya.
Karena curiga dengan kondisi mobil yang mesinnya masih menyala, saksi mendekati mobil dinas itu dengan maksud ingin mengetahui kondisi di dalam mobil yang dikemudikan RF.
"Saksi mendekati mobil lalu menyenter di dalam mobil itu, kemudian melihat ada pria dengan kondisi sudah bersandar dan mulutnya terbuka serta mata tertutup," katanya.
"Sehingga saksi berlari mendatangi rumah kepala desa untuk memberitahukan kejadian tersebut. Kemudian menghubungi pihak Polsek," tambah Santiko.
Petugas yang mendatangi lokasi pun menemukan mobil dinas itu dalam keadaan terkunci.
"Saat anggota tiba di lokasi, mesin mobil masih hidup dan pintunya terkunci, sehingga anggota memecahkan dan menemukan korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Kondisi RF saat ditemukan mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kiri diduga akibat tembakan senjata api korban.
"Sementara ini diduga korban bunuh diri dengan cara menembakkan senjata menggunakan tangan kanannya. Karena ditemukan ada jelaga mesiu di tangan kanan korban," jelasnya.
Santiko menyebutkan pihaknya telah memeriksa sekitar 10 orang saksi dan mengamankan barang bukti berupa senjata api jenis Glock, satu buah magazine kosong, lima butir amunisi kaliber 9 mm.
"Mengamankan senjata api Glock, magazine kosong dan lima butir amunisi yang berada di dashboard bagian bawah. Amunisi ini di luar magazine. Kemudian magazine ini terpasang saat ditemukan dalam senjata namun dalam kondisi kosong," jelasnya.
Kemudian pihak kepolisian kata Santiko telah melakukan visum et refertum terhadap jasad korban untuk mengungkap penyebab kematian korban di Rumah Sakit Aloe Saboe.
Pasangan suami istri, Muslih dan Siti Muniroh yang merupakan orang tua Briptu RF, terlihat lebih banyak berada di dalam rumah karena kondisinya sangat terpukul dan syok.
"Bapak ibu sampai saat ini masih syok sehingga banyak di dalam rumah," ujar Shoqib, salah satu kakak Briptu RF.
Shoqib menceritakan bila adiknya memang memiliki kepribadian yang tertutup, dan tidak pernah mengatakan kalau sedang ada masalah. Kali terakhir, Shoqib menyebut Briptu RF pulang ke rumah orang rua di Semarang sebulan lalu namun tak sempat bertemu dengannya.
"Orang nya sih ya tertutup, ya dia tertutup, dia itu kalau ada apa-apa enggak pernah cerita, jadi saya dan keluarga langsung kaget, bener-bener kaget, padahal di keluarga juga nggak ada masalah apa-apa, kok sampai kaya gini", tambah Shoqib.
Hal sama juga diungkapkan beberapa tetangga yang tak menyangka dengan meninggalnya korban akibat diduga bunuh diri.
"Ya kelakuan nya baik disini, bagus, juga nggak ada problem apa-apa, kok nggak tau kok sampai terjadi seperti ini, periang, mohon doa nya aja semoga khusnul khatimah, iyaa masih menunggu, di kuburan sini, pemakaman umum" ujar Nyarmin, salah seorang warga.
Santiko menuturkan pihaknya juga masih memeriksa kursi penumpang yang berada disamping kursi pengemudi, karena ditemukan ada cairan.
"Ada cairan yang ditemukan, tapi kita belum mengetahui cairan tersebut sehingga kita akan periksa di labfor Makassar," imbuhnya.
Tak hanya itu, kata Santiko pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap proyektil peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Kita periksa proyektil peluru yang ditemukan di jok tengah, karena proyektil ini tembus dari job pengemudi tembus ke job tengah. Kita kirim ke laboratorium forensik Makassar," jelasnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.