Djawanews.com – Kabar terbaru soal Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, diketahui menjadi salah satu nama yang ramai dibicarakan dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Bahkan, sejumlah partai disebut-sebut akan mengusung namanya.
Namun, baru-baru ini kader PDIP itu disentil anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng, Benny Karnadi. Pasalnya, Ganjar Pranowo disebut tak konsisten dengan omongannya yang katanya ingin fokus membangun wilayah.
“Iya saya interupsi. Mengingatkan, agar pimpinan (DPRD Jateng) menegur Gubernur. Sering mewakilkan saat rapat paripurna,” kata Benny saat interupsi di rapat paripurna DPRD Jateng, sebagaimana video yang kini ramai beredar di media sosial pada Rabu, 2 November.
PKB Ungkap Ganjar Pranowo Sering Tak Ikut Rapat Paripurna
Fraksi Partai Kesatuan Banga (PKB) itu juga mengungkapkan, sering absennya Gubernur Jateng tiap rapat Paripurna disebut menjadi dasar interupsi tersebut. Terbukti, pada Senin (31/10) kemarin Ganjar tetap tak hadir dalam rapat Paripurna dan malah diwakilkan Sekertaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno.
“Beliau (Ganjar) seringkali tak ikut rapat Paripurna dan justru sering diwakilkan Wakilnya (Taj Yasin Maemoen) atau Sekda Jateng,” beber dia.
Padahal, lanjut Benny, saat ramai pembahasan calon presiden, Ganjar Pranowo selalu menekankan fokus mengurusi Jateng. Namun nyatanya, konsistensi perkataan tersebut dinilai tak selaras dengan yang dilakukan.
“Tapi faktanya sampai hari ini, bahkan hajat hidup pemerintah Jateng dan rakyatnya melalui RKPD (Rancangan Kerja Pembangunan Daerah) 2023 masih belum ditandatangani,” tegas dia.
Ketidakhadiran Ganjar Pranowo di rapat paripurna itu pun disebut membuat sejumlah agenda tertunda. Sebab, RKPD tahun 2023 belum diteken oleh Ganjar. Hal itu memiliki konsekuensi pembahasan APBD 2023 terancam molor. “RKPD 2023 belum diteken. Konsekuensi pembahasan APBD 2023 terancam molor,” sambung dia.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.