Jokowi mengungkapkan kriteria menteri kabinet Jokowi-Maruf Amin nanti, jika ia terpilih jadi presiden.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai badan penyelenggara pemilu telah selesai melakukan rekapitulasi suara pemilu presiden 2019. Dari hasil rekapitulasi nasional tersebut, diketahui bahwa paslon nomor urut 01 sebagai peraih suara terbanyak. Kemenangan Jokowi sekaligus menimbulkan pertanyaan, siapa menteri kabinet Jokowi-Maruf nantinya.
Beberapa nama digadang-gadang cocok menjadi menteri di kabinet Jokowi-Maruf. Nama-nama tersebut berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari anggota partai politik, dari kalangan profesional, dari akademisi, dan lain sebagainya. menanggapi hal tersebut, Jokowi akhirnya membuka suaranya.
Jokowi membeberkan kriteria menteri kabinet Jokowi-Maruf 2019-2024.
Terlepas dari isu kecurangan dan sengketa pemilu 2019, Presiden Jokowi akhirnya memberikan sedikit petunjuk tentang kriteria menterinya jika ia terpilih nanti. Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi saat menghadiri acara buka puasa bersama dengan para pengusaha.
Acara buka bersama tersebut dihadiri oleh berbagai pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Digelar pada hari Minggu (26/5/2019) di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Jokowi membeberkan kriteria menterinya.
Jokowi mengatakan bahwa ia ingin membentuk sebuah kabinet yang mampu mengeksekusi program yang telah direncanakan. Jokowi juga menekankan kemampuan eksekutor pada calon menterinya nanti.
“Kabinet yang bisa kerja. Kan Kabinet Kerja. Sudah saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi dari program-program yang ada. Kemampuan eksekutor itu yang paling penting,” ungkap Jokowi.
Selain itu, calon menteri yang diinginkan Jokowi nanti harus punya kemampuan manajerial yang baik. Menteri juga dituntut dapat menyelesaikan setiap masalah yang ada dengan program yang benar.
“Memiliki kemampuan manajerial yang baik, baik makro maupun daerah yang baik, mampu me-manage dari setiap masalah problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar,” lanjut Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menekankan integritas dan kapabilitas menjadi salah satu kriteria yang tak terpisahkan. Integritas dan kapabilitas harus dimiliki oleh calon menterinya kelak.
“Tapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik, dua hal yang penting itu,” ujar Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut juga tidak mempermasalahkan latar belakang calon menterinya. Calon menterinya nanti bisa berasal dari berbagai lini. Bisa dari parpol maupun nonparpol tidak ada masalah. Yang penting adalah kemampuan manajerial dan eksekusi.
Dalam acara buka bersama tersebut, Presiden Jokowi juga sempat menyinggung Bahlil Lahadalia. Bahlil merupakan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Dalam sambutannya tersebut, Jokowi mengatakan bahwa Bahlil Lahadalia jadi salah satu sosok yang cocok jadi menteri kabinet Jokowi-maruf. Menurut Jokowi, Bahlil merupakan persona yang sangat potensial.