Dilansir dari blog.netray.id: Kondisi Keraton Solo kembali memanas. Pada Jumat lalu (23/12) terjadi keributan di Keraton Solo. Konflik terjadi antara kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Raja Keraton Solo, Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII dan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) Gusti Moeng yang terdiri dari para adik dan anak raja atau biasa disebut kerabat raja.
Gusti Moeng dan keluarga mengaku diusir dari dalam Keraton oleh 50 orang bersenjata. Bahkan Bendara Raden Mas (BRM) Suryo Putro, cucu Raja Keraton Solo ini juga mengatakan ia ditodong pistol akibat menolak keluar dari Keraton. Pekan sebelumnya, terjadi pencurian barang kuno Keraton yang kemudian dilaporkan ke polisi oleh Putri Keraton Solo Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi.
Dengan menggunakan kata kunci keraton solo dan keraton surakarta, Netray ingin melihat tren pemberitaan terkait konflik Keraton Solo selama periode 24-27 Desember 2022. Hasilnya ditemukan sebanyak 360 berita dari 70 memberitakan topik ini.
Pemberitaan sepanjang periode pemantauan didominasi oleh berita kronologi dan fakta konflik Keraton Solo. Beberapa media bahkan menyebut kejadian ini sebagai bentrokan hingga kericuhan. Pihak LDA lebih banyak muncul dalam pemberitaan selama periode pemantauan bila dibanding dengan pihak PB XIII. Seperti yang diberitakan Galamedia. Portal berita ini juga menjabarkan bahwa konflik Keraton Solo mulai memanas akibat penetapan putra mahkota yang ditentang oleh LDA.
Selain itu, muncul berita terkait fakta kejadian versi kubu PB XIII, meski tak banyak jumlahnya, seperti yang dituliskan oleh Tribun Solo. Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP H. Dani Nur Adiningrat mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan kericuhan dengan LDA. Pertama, LDA masuk untuk mencari pencuri dengan membawa orang-orang yang tidak dikenal.
Kedua, ketika pencuri tidak ditemukan, dari keamanan Keraton ditugasi Sinuhun PB XIII untuk mengamankan pintu ternyata tidak diperbolehkan (LDA) dan kemudian menduduki keraton. Ketiga, kelompok LDA menggelar latihan menari Bedhaya Ketawang terlebih dahulu padahal tidak memiliki hak untuk mengadakan acara tarian ini. Tarian Bedhaya Ketawang hanya boleh ditampilkan atas perintah Sinuhun.
Akibat dari kejadian itu, kedua kubu saling melapor ke polisi juga menjadi berita yang banyak dituliskan oleh media daring. Pihak LDA yang diwakili oleh Gusti Devi melaporkan dugaan pengeroyokan dan penganiayaan, serta dugaan penodongan senjata api. Sedangkan kubu PB XIII diwakili oleh tiga abdi dalem PB XIII yang menjadi korban saat terjadi kisruh pada Jumat (23/12) malam.
Ribut-ribut Keraton Solo ini menarik Gubernur Jawa Tengah untuk turut bereaksi. Respon Ganjar cukup banyak muncul dalam pemberitaan. Ia berharap konflik Keraton Surakarta bisa diselesaikan melalui musyawarah keluarga karena apabila melibatkan pihak luar urusan menjadi semakin lama. Bahkan Ganjar sempat bercanda dengan berkata “Ya mbok digolekne kipas angin ben adem (dicarikan kipas angin biar dingin).”
Ganjar mengaku terus memantau perkembangan konflik intens berkomunikasi dengan beberapa pihak yang memantau kondisi di keraton.Tak hanya Ganjar, Gibran Rakabuming Raka sebagai Walikota Solo juga turut muncul dalam pemberitaan. Melalui akun twitternya @gibran_tweet ia menjawab penasaran warganet yang mempertanyakan apakah Gibran tidak ingin menengahi konflik Keraton Solo. Gibran mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan polisi untuk memfasilitasi mediasi.
Budayawan Kota Solo Tundjung W Sutirto juga menginginkan hal serupa. Ia berharap semua keluarga dari Paku Buwono (PB) XIII atau “darah dalem” mau melonggarkan hati. Ia juga mengingatkan bahwa Keraton Solo merupakan living heritage, keberadaanya masih sangat penting untuk saat ini dan masa mendatang.
Selama periode pemantauan sosok Gusti Moeng Ketua LDA menjadi entitas tokoh yang paling banyak disebut dalam pemberitaan. Ia muncul dalam 175 berita, disusul Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi yang menjadi narasumber dalam 967 berita. GRAy Devi Lelyana Dewi, Putri Kedua Raja Keraton Solo menempati posisi ketiga muncul dalam 75 berita. Sedangkan media yang paling banyak mengangkat topik ini adalah Tribun Solo sebanyak 31 berita.
Pantauan Kanal YouTube Isu Konflik Keraton Solo
Netray juga memantau isu konflik Keraton Solo melalui kanal YouTube. Dengan menggunakan periode dan kata kunci yang sama ditemukan 284 unggahan membahas topik ini. Dari seluruh unggahan yang ada, telah ditonton sebanyak 3,1 juta kali dan mendapat 13,5 ribu komentar yang didominasi komentar negatif.
Berdasarkan grafik di bawah (Gambar 10) unggahan tentang isu ini memuncak pada tanggal 26 Desember 2022. Sebanyak 79 unggahan terpantau muncul pada tanggal ini. Unggahan didominasi oleh kanal berita. Tribunnews, KOMPASTV, dan Kompas.com menjadi kanal yang paling banyak mendapat impresi dari penonton.
Video terpopuler selama periode pemantauan berasal dari unggahan KompasTV yang berhasil meraih 882 komentar dari warganet. Video ini menampilkan wawancara dengan Ketua LDA Gusti Moeng. Ia menyebut bahwa konflik ini terjadi dipicu oleh kesepakatan yang dilanggar. Pasca terjadi pencurian di Keraton, pihaknya membuka kembali pintu yang sudah ditutup selama lima tahun hingga akhirnya terjadi pengusiran oleh pihak keamanan PB XIII pada Jumat Malam.
Unggahan terpopuler ini mendapat banyak komentar dari warganet. Banyak yang berharap masalah ini dapat segera selesai dengan musyawarah kekeluargaan. Di sisi lain warganet juga turut menyalahkan Ratu alias istri dari PB XIIII karena kurang mengerti adat istiadat Keraton Surakarta.
Konten populer selanjutnya dari akun berita Tribun Timur yang menjelaskan tentang kronologi kericuhan di Keraton Solo. Dalam unggahan ini komentar warganet terlihat setuju atas pernyataan Walikota Solo, Gibran yang menginginkan pihak internal keraton menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu. Bahkan ada pula yang meminta Keraton Solo dibubarkan saja karena konflik yang tak kunjung usai.
Unggahan populer ketiga masih dari akun berita Tribunnews. Menampilkan berita pengakuan cucu PB XII ditodong pistol dan mengaku rela mati dan tidak akan keluar dari Keraton. Selain itu muncul pula pernyataan dari GRAy Devi yang mengaku dipukul dengan bambu saat mencoba membuka pintu gerbang. Ia bahkan melakukan visum akibat perlakuan tersebut untuk diproses secara hukum.
Unggahan ini banyak menerima hujatan dari warganet. Ada yang menilai pernyatan BRM Suryo tersebut arogan. Di sisi lain ada pula yang menyimpulkan bahwa konflik terjadi akibat Raja terlalu memiliki banyak selir.
Keruwetan internal Keraton Solo telah terjadi sejak meninggalnya Paku Buwono XII karena tak menunjuk siapa penerusnya sebagai Raja. Pihak Keraton Solo sempat berdamai saat masa Walikota Solo dijabat oleh Jokowi. Namun selama 5 tahun terakhir konflik kembali menegang akibat pihak LDA tak diizinkan berkegiatan di dalam Keraton.
Puncaknya terjadi tindak kekerasan pada Jumat lalu (23/12) terkait akses gerbang Keraton Solo. Masyarakat, Walikota Solo, hingga Gubernur Jawa Tengah terus berharap agar keributan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah