Djawanews.com – Akibat erupsi hebat Gunung Merapi tahun 2010 silam, membuat banyak warga yang tinggal di Lereng Merapi dipindahkan, kecuali Mak Keti. Berikut ini kisah Mak Keti yang kini tinggal sendirian di Lereng Merapi.
Mak Keti yang kini berusia 75 tahun adalah warga Dusun Pelemsari, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman yang pada mulanya sudah dibangunkan rumah baru di Dusun Balong.
Namun Mak Keti tidak betah dan kembali ke rumahnya di Dusun Pelemsari. Dilansir dari Harian Jogja, berikut ini beberapa alasan Mak Keti tetap bertahan di wilayah yang rawan terdampak erupsi tersebut.
“Hla kalau di huntap itu bingung mau ngapa-ngapain, Mas. Namanya juga orang tua, penginnya tetep kerja biar sehat terus,” terang Mak Keti.
Alasan Mak Keti pulang ke desanya adalah dirinya rindu untuk mencari rumput dan memberi pakan ternaknya.
Mak Keti bahkan menceritakan dirinya membangun kembali rumahnya setelah lima bulan Merapi erupsi. Dirinya mengaku jika seorang diri membangun rumah telah diluluh lantahkan Merapi.
Mak Keti mengaku jika waktu itu rumahnya hanya tersisa sebongkah beton yang masih berdiri kokoh, kemudian ia bentangkan terpal dan selembar alas tidur di bawahnya.
Ketika Mak Keti ditanyai soal perasannya menjadi satu-satunya warga yang tinggal di desa tersebut, dengan tegas dirinya menjawab. “Enggak takut,” ujar Mak Keti.
Ketika siang hari memang anak-anak Mak Keti mengunjunginya, namun ketika malam tiba dirinya akan sendirian di rumah. Meskipun demikian, Mak Keti tetap merasa nyaman karena sudah biasa tinggal di rumahnya.
Selain kisah Mak Keti, simak beberapa kisah menarik lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.