Inilah Beberapa Kisah Dua Polwan Pemberani yang Rela Jadi PSK Demi Bongkar Kasus Perdagangan Perempuan.
Memiliki profesi menjadi polwan bukanlah pekerjaan yang mudah. Demi menjaga profesionalitas dalam bekerja, hal terberat pun harus mereka lakukan. Seperti halnya kisah dua polwan pemberani dari Polres Garut, Jawa Barat ini, Brigadir Popy dan Bripda Fitira.
Demi urusan tugas, dua orang polwan ini menyamar menjadi wanita tuna susila alias PSK (Pekerja Seks Komersil) untuk menelusuri praktik esek-esek (perdagangan perempuan).
Kedua Polwan ini berhasil mengungkap jaringan perdagangan perempuan yang dipekerjakan menjadi pekerja seks komersil (PSK) di salah satu tempat hiburan di Bali.
Seperti yang dilansir dari Tribunnews.com, Dua penyidik di unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Garut tersebut menggunakan nama samaran Dewi (Brigadir Popy) dan Bella (Bripda Fitria).
Kisahnya berawal dari, kedua polwan tersebut diwawancarai sama karyawan di tempat hiburan ersebut. Selama proses wawancara, Popy ditanya mengenai kesiapannya menjadi PSK di tempat hiburan tersebut. Setelah di wawancara dan menyatakan siap, kemudian Ia disuruh istirahat di kamar.
Tidak lama berada di dalam tempat hiburan tersebut dia langsung menghubungi tim Satreskrim Polres Garut pimpinan Kasatreskrim AKP Aulia Djabar yang telah berada di dekat tempat hiburan tersebut.
Begitu dipastikan ada praktik perdagangan orang dan porstitusi, petugas langsung masuk dan melakukan penyergapan.
Berkat jasa kedua polwan tersebut, akhirnya unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Garut berhasil membongkar aksi perdagangan manusia di kawasan Sanur, Denpasar Selatan.
Aksi Dua Polwan Pemberani Bongkar Perbudakan Seks di Pati, Jawa Tengah
Dua Polwan Pemberani tersebut adalah AKP Rochana Sulistyaningrum dan Bripda Mira Indah Cahyani, dua polwan cantik ini rela menyamar sebagai PSK demi membongkar kasus perdagangan perempuan.
Kisah penyamarannya itu untuk menyasar warung kopi yang ada di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.
Ini Kisah Polwan Pemberani yang Menyamar Jadi PSK
- Bergerak Sendiri
Sebelum melakukan penggrebekan ke Warung Kopi Kuro-Kuro, ia bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.
Memakai pakaian preman, Rochana mulai melancarkan aksinya dengan bertanya-tanya kepada warga sekitar. Ia mulai bercengkrama dengan orang yang ada di dalam Warung Kopi Kuro-Kuro.
Untuk memuluskan penyammarannya, ia lantas mempercantik diri serta mengajak seorang anggota temannya bernama Bripda Mira Indah Cahyani.
- Berdandan Seksi
Awalnya kedua polwan ini sempat canggung karena harus mengubah kebiasaan dengan berdandan seksi. Namun, semua itu terpaksa dikesampingkan demi tugas mulia.
Rambut kedua polwan ini pun didandani ala kekinian. Rampung berdandan, kedua polwan tanpa berbekal senjata api ini langsung bergegas menuju warung kopi Kuro-Kuro.
Sampai di lokasi, keduanya kemudian masuk ke dalam untuk mengawali aksi penyamaran. Keduanya mengaku sebagai sesaam kerabat dengan status janda yang membutuhkan pekerjaan.
Sampai akhirnya Woro Wiranti wanita sang pemilik bisnis ini keluar dari kamar untuk menemui keduanya.
- Langsung Diterima Bekerja
Setelah berteu dengan sang pemilik bisnis ini, keduanya mengobrol selama beberapa jam sembari menikmati kopi, bos warung kopi Kuro-Kuro selaku mucikari ini akhirnya memberi lampu hijau.
Kedua Polwan itu diterima dengan syarat harus senantiasa berpenampilan aduhai yang mengundang syahwat lelaki.
- Tarif Sesuai Usia dan Fisik
Warung kopi Kuro-Kuro ini sudah beroprasi 4 bulan. Untuk sekali berkencan dengan PSK tarifnya mulai dari 200 ribu hingga 400 ribu, tinggal menyesuaikan usia dan fisik.
- Dikira Orang Gila
Setelah sepakat dengan bos pemilik warung Kuro-Kuro, dua polwan Rochana dan Mira langsung pulang ke Mapolsek Wedarijaksa. Penyamaran mereka berjalan sangat mulus.
Bahkan, petugas piket Mapolsek Wedarijaksa saat itu sempat tidak mengenali Rochana.Anggota yang berjaga malam itu sempat mengusir Rochana yang hendak masuk ke kantor lantaran dikira orang gila.
- Lakukan Penggrebekan
Keesokan harinya, Rochana bersama tim gabungan Polsek Wedarijaksa menggrebek warung kopi Kuro-Kuro.
Hasilnya, dalam penggrebekan tersebut polisi berhasil mengamankan 3 PSK, 4 Pria Hidung Belang dan Satu pasangan mesung yang terkunci rapat di kamar.
Itulah sederet Kisah Heroik Polwan demi menuntas kasus perdagangan perempuan yang ada di Indonesia. Demi menjaga profesionalitas dalam bekerja, hal terberat pun harus mereka lakukan.