Djawanews.com – Waketum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan nama cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 akan diumumkan sebelum 10 Oktober 2023. Hal ini menyesuaikan percepatan jadwal pendaftaran capres-cawapres 2024 yang rencannya dimulai 10 hingga 16 Oktober 2023.
"Sebelum tanggal 10 Oktober 2023 akan diumumkan," ujar Viva dalam keteranganya, Rabu 13 September.
Sejumlah nama bakal cawapres Prabowo sudah diusulkan oleh partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), seperti Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Yusril Ihza Mahendra dari PBB.
Viva mengungkapkan pengumuman cawapres Prabowo akan disesuaikan dengan masa pendaftaran pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024. Karena KPU memajukan masa pendaftaran pasangan capres-cawapres pada 10 Oktober 2023, maka pengumuman cawapres Prabowo dilakukan sebelum tanggal tersebut.
"Sebelum pintu KPU dibuka, Koalisi Indonesia Maju sudah mengumumkan pasangan Pak Prabowo," tandas Viva.
Sebelumnya, anggota KPU Idham Holik mengatakan pihaknya mengubah jadwal pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. KPU, kata Idham, memajukan jadwal pendaftaran pasangan bakal capres-cawapres pada 10-16 Oktober 2023 dari sebelumnya pada 19 Oktober-25 November 2023.
Idham mengatakan, dalam waktu dekat, KPU akan berkonsultasi dengan Komisi II DPR dan Kemendagri yang mewakili pemerintah terkait rencana penyesuaian jadwal pendaftaran pasangan bakal capres-cawapres tersebut. Idham juga memastikan penyesuaian jadwal tersebut tidak mengganggu pelaksanaan tahapan Pemilu Serentak 2024.
"Insyaallah, seluruh tahapan akan berjalan seperti yang KPU rencanakan dalam peraturan KPU," pungkas Idham.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo Subianto mempertimbangkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil sebagai bakal cawapres untuk mendampinginya di Pilpres 2024. Hanya saja, kata Muzani, bakal cawapres Prabowo harus dibahas bersama dengan partai-partai pendukung Prabowo yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakin Gerindra, Golkar, PAN, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
"Partai koalisi punya pemikiran dan pertimbangannya masing-masing sehingga kita perlu membicarakan secara bersama supaya cara pandang partai koalisi ini makin mengerucut, makin menunjukkan titik-titik kesamaan," tegas Muzani.