Djawanews.com - Presiden Joko Widodo mewanti-wanti Kapolri Listyo Sigit Prabowo dkk dan Panglima TNI Andika Perkasa dkk untuk gencar mendukung percepatan vaksinasi COVID-19.
Dilansir dari kompas.com, ia menyebutkan, hingga saat ini capaian vaksinasi belum menembus target yang ditetapkan.
"Saya minta ini, sekali lagi Pak Kapolri dan seluruh jajaran. Panglima TNI beserta semua jajaran. Vaksinasi ini segera kita selesaikan secepat-cepatnya. Artinya terus, digencarkan terus," ujarnya saat memberikan pengarahan kepada para Kepala Satuan Kerja di Badung, Bali, yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 3 Desember.
Sebagai informasi, capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua yang ditetapkan secara nasional minimal sebanyak 70 persen, namun yang dicapai sejauh ini untuk dosis pertama 67,8 persen, lalu dosis kedua 46,9 persen.
Ditambah ada sekitar 15 provinsi yang perlu perluasan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 mengingat wilayah-wilayah tersebut masih dibawah 60 persen.
"Yakni di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Utara, Aceh dan Papua," ungkap Jokowi.
Tidak hanya itu, ia khawatir terhadap kemunculan varian baru Omicron. Mengingat berdasarkan studi di Afrika Selatan, sebanyak 87 persen pasien yang dirawat akibat varian Omicron diketahui belum divaksin Covid-19.
Kemudian, 70 persen yang terpapar varian itu adalah anak usia di bawah 4 tahun.
"Dan sebagian besar yang meninggal dunia berusia di atas 60 tahun. Ini (akibat) varian Omicron. Studi sementara seperti itu," ungkapnya.