Djawanews.com – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Najamudin kembali memberikan usulan terkait pendanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia mengusulkan uang koruptor yang banyak disimpan di luar negeri menjadi salah satu sumber pendanaan program tersebut.
"Kami juga akan memberikan masukan ke pemerintah agar dana para koruptor atau pengemplang uang negara yang selama ini banyak disimpan di luar negeri agar digunakan untuk menyukseskan program MBG," ujar Sultan kepada wartawan, Kamis 17 Januari.
Apabila pemerintah menerima usul dari DPD, menurutnya hal ini bakal memberi dampak positif bagi Presiden Prabowo Subianto.
Sultan mengatakan, Prabowo bisa dianggap sebagai Robin Hood jika bisa memanfaatkan uang para koruptor untuk mendanai program MBG.
"Saya kira presiden dengan kekuasaanya (bisa) disebut jadi Robin Hood bagi masyarakat kecil," katanya.
Sebelumnya, Sultan sempat mengusulkan agar dana zakat bisa membiayai program MBG. Namun belakangan menjadi polemik.
Dia menegaskan, berbagai usulan yang disampaikan merupakan bentuk dukungan DPD sebagai lembaga negara terhadap program-program pemerintah. Termasuk MBG.
Usulan itu muncul berdasarkan pernyataan pemerintah bahwa anggaran sebesar Rp71 triliun yang sudah disetujui DPR, hanya sanggup membiayai program MBG hingga Juli 2025.
"Artinya, pemerintah mengalami keterbatasan anggaran untuk membiayai semua program MBG dalam jangka panjang. Sementara program MBG ini sangat baik dan tidak boleh berhenti karena kekurangan anggaran," kata Sultan.
"Maka kami juga ingin berkontribusi untuk membantu pemerintah dengan memberikan ide dan masukan," pungkasnya.