Pemindahan Ibu Kota RI diyakini akan memberikan beberapa keuntungan. Apa saja keuntungannya?
Pemindahan Ibu Kota RI telah melalui beberapa kajian. Pemindahan yang telah diisukan sejak lama tersebut masih dalam tahap pencarian kota dan wilayah yang cocok untuk dijadikan Ibu Kota baru. Pemindahan Ibu Kota yang diwacanakan oleh Presiden Jokowi sendiri disambut positif oleh beberapa pihak.
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro juga mengungkapkan alasan pemindahan Ibu Kota RI yang telah direncanakan oleh pemerintah. Perpindahan ibu kota negara dan pusat pemerintahan ke wilayah tengah Indonesia dianggap akan memberikan beberapa keuntungan.
Pemindahan Ibu Kota RI akan memberikan efektivitas dalam birokrasi.
Dikutip dari Tirto.id, Bambang Brodjonegoro menjelaskan alasannya di Kantor Sekretariat Kepresidenan, Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat. “Kita ingin rentang kendali menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga pusat, [ibu] kota baiknya di tengah,” Senin (13/5/2019).
Lokasi perpindahan sendiri belum menemui final. Semua masih dalam tahap kajian agar lebih matang. Namun Presiden Jokowi telah meninjau dua lokasi wilayah yang sekiranya cocok untuk dijadikan Ibu Kota baru bagi Indonesia. kedua lokasi tersebut sama-sama berada di Pulau Kalimantan.
Bambang Brodjonegoro selaku Kepala Bappenas juga menjelaskan bahwa Pulau Kalimantan menjadi tempat yang strategis. Tempatnya berada di tengah-tengah.
Dengan menempatkan Ibu Kota di Kalimantan, maka akan memberikan kemudahan bagi pemerintah. Kemudahan tersebut meliputi sistem birokrasi yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
Ibu Kota yang ada di kawasan tengah Indonesia, kata Bambang, wilayah barat sampai timur akan lebih mudah terpantau. Selain pemantauan, pemerataan ekonomi dan pembangunan juga menjadi keuntungan tersendiri baru pemindahan Ibu Kota.
“Jakarta ke Jayapura terbang lima jam, karenanya kalau kita ingin perhatikan Indonesia timur, salah satunya dengan menengahkan ibu kotanya,” kata Bambang menjelaskan.
Menanggapi lokasi pemindahan Ibu Kota, Bambang mengatakan bahwa keputusan akan dilakukan tahun ini. Sehingga pembangunan bisa segera dimulai.
Bambang juga mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota akan masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2020-2024. Oleh karena itu, persiapan pemindahan ibu kota berupa pembentukan peraturan, pembangunan sarana dan infrastruktur akan dimulai pada 2020.
Besar wilayah yang diperlukan untuk calon Ibu Kota baru sendiri dikatakan oleh Bambang butuh lahan seluas 30-40 ribu hektar. Luas wilayah tersebut yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan kriteria calon wilayah baru.
Seperti yang diungkapkan sebelumnya, dua wilayah yang ada di Kalimantan jadi kandidat kuat bagi calon Ibu Kota baru. Keduanya ialah Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan Gunung Mas di Kalimantan Tengah.
Sementara wilayah-wilayah lain masih dalam tahap pengkajian. Yang jelas, pemindahan Ibu Kota RI akan segera dilakukan jika pemerintah telah menemukan wilayah yang cocok.