Djawanews - Dapur redaksi kami rutin memberitakan hoaks soal penanganan Covid-19 yang beredar di masyarakat. Tentunya dikemas agar menarik minat pembaca. Kenapa kami melakukan itu?
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito tak menyangkal kalau kabar bohong atau hoaks yang menyebar di masyarakat begitu masif. Contohnya tentang vaksin Covid-19 yang disebut mengandung magnet. Belum lama ini beredar video menunjukkan uang koin logam melekat pada titik bekas suntikan vaksin Covid-19 di lengan.
"Perlu diketahui bahwa vaksin tidak mengandung magnet. Koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya," papar Wiku pekan lalu.
Wiku bolak balik meminta supaya masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang masuk. Masyarakat diminta melakukan verifikasi ulang terkait informasi yang diterima.
"Saya meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dengan mencari fakta atas informasi tersebut berdasarkan bukti ilmiah dan berita yang berasal dari media atau kanal yang resmi," kata Wiku.
Wiku mengatakan, penyebaran informasi bohong atau hoaks tentang vaksinasi Covid-19 berpotensi menghambat upaya penanggulangan pandemi.
"Menyebarkan informasi yang belum dapat diverifikasi sama saja dengan menyebarkan berita bohong atau hoax, dan ini tentunya akan menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia," ujar Wiku.