Dalam menghadapi tantangan industrialisasi dan kebutuhan energi yang semakin meningkat, Indonesia harus mengeksplorasi lebih lanjut sumber energi yang dapat mendukung pertumbuhan industri dalam jangka panjang. Salah satu sumber energi yang dipandang penting untuk masa depan adalah energi nuklir.
Mengapa Indonesia Butuh Energi Nuklir?
Guru Besar Fakultas Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM), Andang Widi Harto, menyatakan bahwa struktur ekonomi Indonesia saat ini masih bergantung pada industri berbasis sumber daya alam.
Namun, agar bisa keluar dari jebakan "middle income trap", Indonesia memerlukan sumber energi yang dapat mendukung industri dengan kapasitas besar dan harga terjangkau.
Energi yang dibutuhkan harus dapat menyediakan pasokan yang terus-menerus (kontinu) dan stabil, tanpa fluktuasi yang dapat merugikan sektor industri.
Untuk itu, selain energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Indonesia juga perlu mempertimbangkan pengembangan energi nuklir.
Andang menilai bahwa meskipun PLTP dan PLTA dapat berfungsi sebagai sumber energi terbarukan, keduanya tidak akan mencukupi kebutuhan energi industri dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Energi Nuklir diharapkan menjadi solusi bagi kebutuhan energi masa depan.
Keunggulan Energi Nuklir Dibandingkan Sumber Lain
Salah satu alasan mengapa energi nuklir menjadi pilihan adalah kemampuannya untuk menghasilkan energi yang masif dan kontinu. Selain itu, energi nuklir juga lebih terjangkau dibandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Berdasarkan data, harga listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit berbahan bakar fosil.
Sebagai contoh, di Jepang, biaya listrik dari PLTN adalah USD 61,2 per MWh, lebih murah dibandingkan dengan PLTU yang mencapai USD 87,6 per MWh. Bahkan, di Korea Selatan, harga listrik dari PLTN hanya USD 39,4 per MWh, jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan PLTU yang berharga USD 69,8 per MWh.
Hal itu menunjukkan bahwa nuklir dapat menjadi pilihan yang lebih ekonomis dalam penyediaan energi di masa depan.
Energi nuklir memiliki potensi untuk menjadi solusi jangka panjang bagi Indonesia, mengingat kebutuhan energi yang terus meningkat dan ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.
Dengan kemampuan menghasilkan energi yang masif, kontinu, dan terjangkau, nuklir dapat membantu Indonesia mendukung industrialisasi dan keluar dari jebakan pendapatan menengah.
Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan lebih lanjut terhadap sektor energi nuklir di Indonesia untuk memastikan ketahanan energi di masa depan. Demikian informasi seputar energi nuklir. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.