Jakarta, (4/1/2020) – Bencana alam banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya memberikan dampak yang cukup serius bagi masyarakat. Salah satu yang paling terasa adalah munculnya penyakit yang diderita pasca banjir.
Penyakit yang perlu diwaspadai warga yang terdampak banjir adalah leptospirosis. Asal tau saja, genangan air ataupun banjir dapat menjadi medium penularan penyakit leptospirosis.
Selain leptospirosis, ada sejumlah penyakit yang berpotensi menyerang warga pasca bencana banjir, apa saja? Simak berita berikut.
Daftar penyakit pasca banjir yang kerap mengintai warga
Melansir Liputan6.com, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), M Adib Khumaidi mengungkapkan beberapa penyakit pasca banjir yang sering menyerang warga pasca banjir, di antaranya:
1. Demam berdarah dengue (DBD)
Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini paling banyak menyerang saat musim penghujan. Genangan air menjadi medium paling baik bagi nyamuk untuk berkembang biak.
2. Diare dan deman tifoid
Selain DBD, penyakit lain yang sering mengintai warga saat banjir adalah diare dan demam tifoid. Kondisi ini disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri.
3. ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut alias ISPA dapat terjadi karena udara dingin yang bercampur dengan air beraroma kotor saat banjir melanda. Penderita akan mengalami gejala seperti batuk, bersin dan demam. ISPA juga rentan menular pada orang dengan daya tahan tubuh lemah.
4. Maag
Saat banjir menerjang, para korban biasanya jarang menerima asupan makanan yang bergizi. Sebagian dari mereka juga banyak yang makan tak tepat waktu. Situasi ini dapat membuat asam lambung meningkat dan menyebabkan penyakit maag.
5. Infeksi kulit
Infeksi kulit terjadi karena permukaan kulit terpapar secara langsung dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri. Biasanya, penyakit ini menular melalui luka yang terbuka pada permukaan kulit.
6. Flu dan demam
Penyakit pasca banjir terakhir yang sering menjangkit warga adalah flu dan demam. Paparan air dan udara dingin dalam waktu lama dapat menjadikan kedua penyakit ini tumbuh subur.