Setelah pertemuan Prabowo Subianto dengan Joko Widodo (Jokowi), isu santer Gerindra koalisi dengan pemerintah menyeruak.
Wacana Partai Gerindra koalisi dengan pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin, nampaknya mulai kelihatan. Pertemuan antara Prabowo dan Jokowi beberapa waktu silam dianggap awal mula rencana koalisi.
Akankah Gerindra koalisi dengan pemerintah?
Rencana koalisi Gerindra dengan pemerintahan juga tidak ditampik oleh para petinggi partai. Wakil Ketua Umum Ferry Juliantono salah satunya yang menyebut jika ada kemungkinan untuk berkoalisi atau oposisi yang kemudian akan dipertimbangkan kembali.
sebagai upaya akan gabung dengan pemerintahan, Gerindra disinyalir mendambakan jatah dua kursi menteri. Dua kursi menteri tersebut adalah Menteri Pertanian dan Menteri BUMN.
Kendati pemerintahan melalui parpol pengusung Jokowi-Ma’ruf tidak keberatan dengan permintaan Gerindra atas dua kursi menteri, namun posisi yang menteri pertanian dan BUMN yang mereka perbolehkan.
meskipun kabar perihal permintaan jatah menteri Gerindra santer beredar, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah hal tersebut. Dilansir dari CNN Indonesia, (22/7) Dasco menyatakan jika Gerindra baru berencana komunikasi dengan Presiden Jokowi.
Menurut Dasco rencana tersebut sudah diputuskan dalam Rapat Dewan Pembina yang dilaksanakan di kediaman Prabowo di kawasan Hambalang, Bogor pekan lalu.
Rapat tersebut memutuskan jika Gerindra akan menawarkan turut kesediaan Gerindra dalam pemerintahan selanjutnya. Gerindra akan mendukung pemerintahan terkain dalam ketahanan energi, ketahanan pangan dan beberapa aspek-aspek penekanan kemandirian ekonomi.
Lantas apakah konsep yang ditawaran oleh Gerindra bakal disetujui oleh pemerintah? Direktur Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas dilansir dari CNN Indonesia (22/7) menilai wajar saja jika memang benar Gerindra meminta dua kursi menteri plus satu wakil menteri.
Menurut Saiful dengan kekuatan yang besar di parlemen, posisi Gerindra akan sangat membantu pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Namun, upaya Gerindra dalam mendapatkan jatah dua kursi menteri nampaknya akan ditentang oleh partai politik koalisi pengusung Jokowi-Ma’ruf.
Tentu para partai politik pengusung Jokowi-Ma’ruf juga akan mengincar dua kementerian yang sama sebagaimana diusulkan oleh Gerindra.
Kemudian berkaitan dengan konsep yang akan ditawarkan oleh Gerindra terhadap pemerintah, Saiful memaknainya sebagai sinyal ketertarikan dalam pemerintahan Jokowi di periode kedua.
Terkait upaya Gerindra dalam pengajuan konsepnya tersebut tentu bukan perkara mudah. Meskipun kekuatan Gerindra di parlemen dibutuhkan, menurut Syaiful partai koalisi Jokowi-Ma’ruf (terutama PDIP) tentunya sudah memiliki konsep ketahanan ekonomi sendiri.
Wacana Partai Gerindra koalisi dengan pemerintah dan konsep yang ditawarkannya, tentunya tidak akan semudah yang dibayangkan, mengingat Jokowi sudah merancang rencana untuk menjalankan pemerintahan di periode keduanya.