Djawanews.com – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membantah pendapat yang menyebut Kemenag dibentuk untuk kepentingan Umat Islam. Ia justru mengatakan Kementerian Agama merupakan hadiah negara untuk jamiyah Nahdlatul Ulama atau NU dan bukan untuk umat Islam secara umum.
Pernyataan tersebut bermula ketika Yaqut hendak mengganti tagline atau motto Kementerian Agama, yakni ikhlas beramal. Lalu salah seorang stafnya yang tidak setuju dengan penggantian tersebut berdalih Kemenag merupakan hadiah negara untuk umat Islam.
Yaqut tidak setuju dengan pendapat tersebut, sebab menurutnya Kementerian Agama adalah hadiah dari negara untuk jemaah NU.
“Saya bantah, bukan itu, kementerian agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU,” katanya.
Hal itu kembali diungkap Yaqut ketika membuka Webinar Internasional Santri Membangun Negeri yang digelar Rabithah Ma'ahid Islamiyah dan PBNU pada 20 Oktober 2021
Yaqut menjelaskan Kementerian Agama tidak akan lahir tanpa keterlibatan NU dalam mencoret tujuh kata dalam Piagam Jakarta.
“Kementerian Agama itu muncul karena pencoretan tujuh kata dalam piagam Jakarta. Yang mengusulkan itu menjadi juru damai dari Nadhlatul Ulama kemudian lahir kementerian agama,” kata Yaqut.
Oleh karena Yaqut mengatakan akan memaksimalkan Kementerian Agama untuk memberdayakan seluas-luasnya pesantren dan santri, salah satunya dengan membentuk Direktorat Jenderal Pesantren.