Djawanews.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan pihaknya akan menerapkan mekanisme seleksi berlapis untuk memastikan calon siswa Sekolah Rakyat benar-benar berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Hal ini sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
"Kita ada beberapa tahapan. Pertama, harus lulus administrasi dulu, yaitu masuk ke dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) pada kategori Desil 1," kata Saifullah Yusuf di Padang, Sumatra Barat, dikutip dari Antara, Selasa, 29 April.
Mensos menjelaskan, setelah administrasi terpenuhi, panitia atau pihak yang ditunjuk akan melakukan verifikasi lapangan dengan mendatangi langsung rumah calon siswa. Verifikasi ini penting untuk memastikan kesesuaian data dengan kondisi nyata. Masyarakat yang masuk kategori Desil 1 umumnya adalah mereka yang belum memiliki rumah atau tergolong miskin ekstrem.
Tidak hanya itu, Kemensos juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan setiap pendaftar Sekolah Rakyat benar-benar memenuhi syarat. Setelah itu, para calon siswa akan menjalani tes kesehatan sebelum akhirnya dinyatakan diterima.
"Validasi data ini dilakukan berdasarkan mekanisme yang telah ditetapkan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, agar Sekolah Rakyat benar-benar menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem," ujar Saifullah.
Saifullah menambahkan, kunjungannya ke Sumatera Barat bertujuan untuk memperkuat koordinasi dengan gubernur, bupati, dan wali kota, guna menyamakan persepsi terkait implementasi program ini.
Di sisi lain, Kemensos bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) juga tengah mempersiapkan tenaga pendidik dan kepala sekolah untuk Sekolah Rakyat. Untuk tahun ajaran 2025/2026, tercatat sudah lebih dari 500 calon kepala sekolah yang dinyatakan layak, sementara proses seleksi untuk calon guru masih terus disempurnakan.