Djawanews.com – Deputi Bidang Pengembangan Pemuda melalui Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar pelatihan training of trainers (TOT) bagi perwakilan pemuda di wilayah DIJ, di The Cangkringan Jogja Villa & Hotel, Sleman, dan kegiatan tersebut berlangsung dari hari Senin (15/5) hingga hari Rabu (17/5) mendatang.
Dan kegiatan tersebut bertujuan agar para pemuda memiliki kemampuan menjadi sukarelawan yang Siaga terhadap Bencana.
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Profesor Asrorun Ni'am Sholeh yang diwakili oleh Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Edi Nurinda Susila, Senin (15/5) malam kemarin. Dalam pembukaan kegiatan tersebut turut hadir juga di antaranya Kepala Disdikpora DIJ Didik Wardoyo dan Kepala Badan Pemuda dan Olahraga DIJ Priyo Santoso.
Dan pada pelatihan kebencanaan tersebut juga melibatkan perwakilan organisasi di antaranya Pemuda Pepelingasih (Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih), Pemuda Muhamadiyah, BPBD DIJ, Sukarelawan Siaga Bencana dan Satgas Tanggap Bencana di wilayah DIJ.
Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Edi Nurinda Susila menjelaskan, bahwa kegiatan TOT ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas pemuda sukarelawan siaga bencana dalam mengimplementasikan kesiapsiagaan terhadap penanggulangan bencana. Menurutnya di DIJ ini merupakan provinsi ketiga yang menjadi sasaran pelatihan TOT setelah sebelumnya digelar di Provinsi Banten dan Jawa Barat.
“Melalui kegiatan ini harapannya komunitas dan organisasi pemuda bisa ikut meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi kebencanaan di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut adapun materi yang diberikan melalui diskusi dan ceramah yang diantaranya terkait dengan pertolongan di darat dan air, tindakan mitigasi bencana dan mekanisme penanggulangan bencana baik saat pra bencana, saat bencana, dan pascabencana. Tak hanya itu saja, ada juga materi praktik di lapangan.
“Pelatihan melibatkan berbagai unsur seperti BNPB, Basarnas. Bentuknya ada yang indoor dan outdoor dengan simulasi di lapangan,” katanya.
Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda Zaenal Aminin menambahkan jika dalam kegiatan itu para pemuda tersebut diarahkan supaya memiliki kemampuan menjadi sukarelawan bencana, mengingat DIJ termasuk daerah rawan bencana dan beberapa kali ada peristiwa bencana. Dan melalui TOT tersebut ditargetkan ada pemuda yang memiliki kemampuan penanganan bencana.
“Kami ingin anak muda tanggap dan memiliki jiwa kepedulian terhadap bencana alam. Sasaran kami adalah anak muda usia 16 sampai 30 tahun sesuai dengan UU Kepemudaan yang di mana itu ranahnya di Kemenpora,” jelasnya.
Zaenal juga mengatakan, bahwa kegiatan pelatihan itu akan digelar secara berkelanjutan dengan menyasar pemuda yang sebelumnya telah dilatih dan diberikan pelatihan lanjutan pada tahun berikutnya.
"Sehingga para pemuda yang menjadi perwakilan di organisasi maupun komunitasnya memiliki kemampuan yang memadai untuk melakukan transfer pengetahuan kepada teman-temannya," cetusnya
Tak hanya itu saja dari pihak Kemenpora juga mengusulkan ke BNPB agar anak yang sudah diberikan pelatihan tersebut akan berkelanjutan dan memiliki bekal untuk menjadi sukarelawan bencana, yang di mana nanti ke depan akan diberi seragam pemuda sukarelawan bencana dari Kemenpora. Sehingga para pemuda tersebut bisa memberikan bantuan ketika terjadi bencana.
Ditambah lagi Kepala Disdikpora DIJ Didik Wardoyo juga menjelaskan bahwa dalam kegiatan pelatihan yang diadakan Kemenpora tersebut sangat penting diadakan, sebab kegiatan seperti ini akan menumbuhkan semakin banyaknya pemuda yang paham tentang mengatasi kebencanaan, dan kelompok yang paham tentang penanggulangan bencana.
"Harapan saya semakin banyaknya pemuda-pemuda yang tangguh serta memiliki kesiapsiagaan yang baik untuk mengatasi situasi bencana ini, sehingga ini mampu meminimalisir sekaligus mampu membantu masyarakat supaya semuanya menjadi lebih siap jika terjadi bencana," harapnya.