Djawanews - Sebuah video di TikTok tentang metode pengambilan sampel antigen di Jerman viral. Di dalam video itu, petugas yang mengambil sampel terlihat tidak memasukkan alat ke pangkal hidung paling dalam.
Redaksi djawanews coba bertanya kepada Juru Bicara Covid-19 dari Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi. Kami sempat mengirim video di TikTok yang mengunggah video pengambilan antigen di Jerman itu.
"Tes antigen kan ada yang nasofaring, tapi juga ada yang nasal. Jadi ini (di dalam video viral di TikTok) yang nasal, jadi di hidung memang tidak dalam," papar Siti Nadia Tarmizi, Rabu (16/6/2021).
Belum puas, kami juga coba meminta tanggapan dari Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman. Kepada redaksi, Dicky menjelaskan pengambil sampel itu tergantung alatnya. Ada yang sekadar diputar-putar di sekitar hidung.
"Sekarang ada rapidtest antigen itu hanya di hidung saja diputer-puter. Ada lagi PCR nyoloknya sampe ke dasar rongga hidung di belakang di ujung," papar Dicky.
"Jadi, bukan terlalu dalem enggak ini tergantung yang mana tes swabnya. Dua-duanya benar asal dilakukan dengan cara yang sesuai petunjuk teknis pengambilan, dan cepat langsung dimasukan ke dalam tabung yang ada cairannya itu," jelas Dicky.
@ragilmahardika Balas @naaafl #duet #fypindonesia #foryourpage #ikutt #indonesia #fyp #jerman #gayindonesia
♬ nassar sunbaenim - f
Video yang ramai ini ini diunggah oleh akun ragilmahardika Senin (14/6) kemarin dan sudah ditonton lebih dari 1,9 juta kali. Awalnya Ragil menunggah video saat dia melakukan antigen sendiri di dalam rumah. Di Jerman, beberapa pekerja katanya mendapat alat sendiri dari pemerintah di sana untuk bisa melakukan antigen mandiri di rumah.
Ragil terlihat mencolok hidungnya sendiri. Yang jadi perdebatan adalah, alat pengambilan sampel itu tidak 'disodok' dalam-dalam ke hidungnya, seperti yang jamak terjadi di Indonesia.
Ragil kemudian mengunggah video lagi. Kali ini dia menjajal saat melakukan antigen di apotek yang tak jauh dari rumahnya.
"Aku tidak mau menyebarkan video hoaks, jadi di video ini aku akan tunjukan video antigen di Jerman. Kalau di Indonesia beda metode, ya itu kebijakan di negara masing-masing," kata Ragil membuka videonya.