Djawanews.com - 2 Agustus lalu, Kementerian Kesehatan tegas bilang kalau vaksinasi dosis ketiga (booster) hanya diberikan untuk tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19. Tapi faktanya tidak seperti itu.
Sejumlah pejabat bahkan mengaku di depan Presiden Joko Widodo sudah mendapat vaksinasi booster atau dosis ketiga. Fakta ini terungkap dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden.
Di sela agenda peninjauan vaksinasi di Samarinda, Kalimantan Timur sejumlah pejabat, termasuk presiden, berbincang di belakang pelantang suara (standing mic), sehingga terdengar saat siaran langsung.
Awalnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku kepada Jokowi, dirinya sudah menjalani vaksinasi dua dosis, ditambah booster vaksin Nusantara yang dikembangkan oleh Terawan Agus Putranto.
Jokowi lalu menanggapi pengakuan ini.
"Oh, pantas segar bener. Mendahului kita ini, Pak Wali Kota," kata Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 24 Agustus.
Jokowi juga bertanya mengenai booster vaksin kepada Panglima TNI Mersekal Hadi Tjahjanto yang ikut hadir dalam agenda peninjauan vaksinasi tersebut. Hadi menjawab dirinya juga sudah menerima vaksin booster.
"Siap, sudah," jawab Hadi.
Jokowi lalu merespons dengan seloroh. Enggak ngajak-ngajak kita, ya," ucap Jokowi sambil tertawa.
Bahkan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor yang ikut dalam perbincangan mengaku sudah menerima booster vaksin menggunakan Moderna.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertanya kepada Presiden Jokowi apakah sudah menerima vaksinasi dosis ketiga.
"Sudah booster semua, Pak. Presiden belum, Pak?" tanya Prabowo.
"Enggak, saya nunggu, nunggu Pfizer," jawab Jokowi.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr.Siti Nadia Tarmidzi sebelumnya bilang vaksinasi booster bukan untuk masyarakat umum. Soalnya vaksin booster jumlahnya terbatas.