Djawanews.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti melihat peran penting sekolah sebagai media menanamkan kecintaan kepada produk dalam negeri. Ia mengatakan kecintaan akan produk dalam negeri perlu ditanamkan sejak dini.
“Kecintaan akan produk dalam negeri harus ditanamkan sejak dini,” ujar Suharti dalam peluncuran Gernas BBI yang dipantau di Jakarta.
Pihaknya yakin bisa menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) tersebut, dengan jumlah satuan pendidikan yang mencapai 500.000 satuan pendidikan dan jumlah peserta didik yang lebih dari 60 juta jiwa.
“Melalui sekolah, siswa diingatkan untuk cinta produk dalam negeri, cinta buatan dalam negeri,” kata dia.
Gerakan tersebut membantu generasi muda untuk menghasilkan inovasi yang lebih baik dan dapat diterima pasar. Oleh karena itu, perlu kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, mengatakan sejak Gernas BBI digelorakan pada 2020, lebih dari 15 juta UMKM telah memasukkan produknya di platform elektronik. Sebanyak tujuh diantaranya adalah hasil onboarding Gernas BBI.
Wikan berharap peserta didik, tenaga kependidikan, tenaga pendidik, dan lainnya dapat bahu-membahu memulihkan perekonomian Indonesia, dengan membeli produk dalam negeri.
Melalui program tersebut, peserta didik juga dilibatkan dalam proses pembelajaran menghasilkan produk melalui riset terapan, kewirausahaan, hingga pelatihan pelatihan pemasaran digital bagi siswa SMK yang difokuskan untuk memberikan wawasan pengetahuan dan keahlian dalam menunjang proses orientasi UMKM.
“Melalui gerakan ini, kita kerahkan institusi pendidikan kita untuk turut berpartisipasi dalam pemulihan ekonomi dan bisa menghasilkan produk nyata yang dihilirisasi ke pasar,” ujar Wikan.