Djawanews.com - Serangan menara kembar World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 di New York, Amerika Serikat (AS) masih menyisakan luka bagi para keluarga korban. Salah satunya adalah keluarga seorang lelaki asal Inggris yang ikut tewas dalam serangan tersebut.
Keluarga korban itu menuntut diadakannya pemeriksaan baru terhadap runtuhnya menara kembar WTC. Tuntutan tersebut datang menjelang peringatan 20 tahun serangan teror 9/11 yang akan jatuh pada Sabtu, 11 September 2021 mendatang.
Mereka mengeklaim memiliki bukti bahwa gedung pencakar langit itu runtuh bukan karena ditabrak oleh pesawat. Mereka yakin, runtuhnya WTC adalah karena diledakkan dari dalam oleh bahan peledak.
Lelaki Inggris yang menjadi korban serangan 11 September 2001 itu bernama Geoff Campbell. Ia menjadi salah satu dari 67 warga Inggris yang tewas dari total 2.736 korban yang tewas dalam serangan tersebut.
Saat terjadi serangan, Geoff Campbell sedang berada di WTC untuk menghadiri sebuah konferensi di lantai 106 North Tower WTC. Setahun setelah serangan, fragmen tulang belikat yang memuat DNA Geoff berhasil ditemukan di antara puing-puing.
Punya Bukti WTC Diledakkan
Keluarga Geoff Campbell, yang didukung oleh tim ilmiah, mengklaim dua menara WTC tersebut dipenuhi dengan bahan peledak. Hal itulah yang membuatnya menara pencakar langit itu runtuh.
Keluarga Campbell mengatakan ada bukti signifikan yang tidak terdengar selama pemeriksaan di London pada 2013 terhadap Geoff Campbell. Termasuk sembilan warga Inggris lainnya yang tewas dalam serangan 9/11.
"Kami memiliki bukti yang didukung secara ilmiah dan forensik bahwa narasi resmi seputar runtuhnya WTC pada 9/11 adalah salah," kata kakak laki-laki Geoff, Matt.
“WTC bukan runtuh karena ditabrak pesawat, tetapi diledakan dari dalam gedung oleh bahan peledak yang memenuhi gedung,” lanjutnya.
Awal pekan ini, berkas setebal 3.000 halaman diserahkan kepada pejabat Jaksa Agung Michael Ellis yang merupakan penasihat hukum utama Pemerintah AS. Dalam penelitian mereka, keluarga itu mengklaim bahwa mereka telah menemukan rekaman seismograf yang mendeteksi pergerakan tanah sejauh 12 mil dari menara utara WTC.
Rekaman ini datang 15 detik lebih awal dari pukul 08.46 pagi waktu setempat, ketika sebuah pesawat American Airlines yang dibajak menabrak gedung.
Matt menegaskan ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang serangan itu.
“Saya percaya bahwa saudara laki-laki saya dan ribuan lainnya dibunuh pada 9/11 dan telah ditutup-tutupi. Kami masih mengatasi tragedi ini, tetapi kami tidak akan pernah berhenti mencari kebenaran,” tambahnya.