Dilansir dari blog.netray.id: Tragedi apabila datang berkali-kali akan disikapi sebagai komedi. Mungkin ini yang dirasakan masyarakat Yogyakarta setelah peristiwa kekerasan antar kelompok kembali terjadi pada akhir pekan 2 Juli 2022 lalu. Daerah Babarsari di Kapanewon Depok memang kerap menjadi wilayah konflik yang berujung tindakan kekerasan hingga kerusuhan.
Otoritas setempat sendiri belum bisa menyelesaikan masalah hingga akarnya meski kejadian semacam ini sudah sering terjadi dan melibatkan kelompok sosial yang itu-itu saja. Warga Yogyakarta akhirnya hanya bisa mengungkapkan kegundahan melalui meme dan parodi di dunia maya seperti yang ditangkap Netray dari pemantauan linimasa Twitter berikut.
Menggunakan kata kunci “babarsari” dan “jogja”, Netray mendapati sejumlah kata yang merepresentasikan situasi rusuh di wilayah Babarsari Yogyakarta, seperti terlihat pada grafik Top Words di atas. Antara lain seperti kata kericuhan, ribut, tawuran, dan kerusuhan. Kata-kata ini mulai muncul di linimasa Twitter sejak berita kekerasan ini beredar di ruang publik. Hanya saja perbincangan warganet justru baru menanjak dengan tajam pada tanggal 4 Juli 2022. Dua hari berselang setelah api kericuhan mulai menyala.
Volume perbincangan yang berhasil dikumpulkan Netray sejak tanggal 29 Juni hingga 5 Juli 2022 adalah sebesar 31.245 twit. Warganet nampaknya begitu antusias dalam mengikuti topik ini sehingga reaksi terhadap perbincangan kericuhan di Babarsari Yogyakarta mengalir sangat deras.
Tercatat impresi atas twit yang mengandung kata kunci mencapai 126,4 juta kali interaksi dalam rupa reply, retweet, dan favorites. Untuk kata kunci pemantauan yang beredar di linimasa Twitter juga secara potensial dapat menjangkau setidaknya 101,9 juta akun pengguna.
Twit dari warganet tentu saja tidak berangkat dari sudut pandang yang sama. Grafik Sentiment Trend mengungkap bagaimana narasi warganet dalam menyikapi berita peristiwa kerusuhan di Babarsari. Dari puluhan ribu twit yang diunggah warganet, 9.480 twit merupakan perbincangan dengan sentimen positif. Sedangkan 5.819 unggahan lainnya adalah twit dengan sentimen negatif.
Selama 7 hari pemantauan, total twit dengan sentimen positif dan negatif justru kalah jauh apabila dibandingkan dengan twit bersentimen netral. Apabila dijumlahkan maka 15.946 twit sisanya memiliki sentimen netral. Penelusuran atas konten dari unggahan warganet Twitter dapat menjelaskan mengapa sentimen netral lebih mendominasi perbincangan.
Parodi Babarsari Diminati Warganet
Perhatian utama untuk menelusuri konten twit warganet dapat diarahkan ke grafik Top Accounts. Pada tempat tertinggi terdapat akun @RicoTude dengan mengumpulkan 34.776 impresi. Akun ini membuat utas yang menceritakan pengalamannya sebagai mahasiswa dari wilayah Indonesia timur sejak tahun 2012. Utas tersebut berisi twit dengan sejumlah sentimen, akan tetapi secara umum bersifat netral karena konten tersebut sekadar berbagi informasi.
Sentimen netral juga muncul dari twit yang diunggah akun @merapi_uncover yang menganjurkan pengguna jalan raya untuk menghindari wilayah Babarsari, Seturan dan sekitarnya pada tanggal 4 Juli 2022. Akun @merapi_uncover menggambarkan situasi di lokasi tersebut mirip dengan cerita fiksi The Purge. Warga tidak ada yang berani keluar rumah bahkan kabur mencari tempat menginap lain.
Pendekatan yang bersifat komikal muncul dari akun tertinggi ketiga yakni @RizalYuhazwara. Meskipun seperti dua akun sebelumnya yang mendeskripsikan situasi di Babarsari serta mengingatkan kepada khalayak agar menghandiri wilayah tersebut, akun ini mengemasnya dengan bahasa komedi yakni parodi.
Akun @RizalYuhazwara menyamakan wilayah Babarsari dengan gim populer GTA (Grand Theft Auto) dan Gotham City dari serial komik Batman. Twit tersebut menarik minat warganet hingga meraup impresi sebesar 26.120 dan memberi sentimen positif pada perbincangan.
Gaya parodi juga dilakukan oleh akun @IndraChannel3 dengan mencantumkan gambar pada twit yang menyebutkan pakaian driver ojol ketika mengambil orderan dari wilayah Babarsari. Pakaian yang dimaksud adalah baju zirah zaman abad pertengahan. Twit semacam ini tentu memberi nuansa positif dalam menyikapi peristiwa buruk atau tragedi.
Twit yang bersifat himbauan memang memberi sentimen positif pada perbincangan seperti yang dibuat oleh akun @txtfromjogja. Tetapi ada kalanya menggunakan istilah parodi juga bisa masuk ke dalam sentimen negatif apabila dibungkus dengan narasi kemarahan atau kekesalan alih-alih menjadi sebuah satire seperti twit-twit parodi sebelumnya.
Demikian hasil analisis Netray, simak informasi lainnya melalui https://analysis.netray.id/
Editor: Winda Trilatifah