Dilansir dari blog.netray.id: Kekerasan seksual sejak lama menjadi momok menakutkan bagi semua orang. Tanpa disadari hal ini pun dapat mengancam siapa saja dan dapat terjadi di mana saja. Sayangnya, setiap tahun angka kekerasan seksual di Indonesia belum juga dapat mengalami penurunan. Korbannya pun beragam, mulai dari perempuan, anak-anak, hingga laki-laki turut mengalami berbagai macam kekerasan seksual yang tak jarang justru datang dari lingkungan terdekat para korban. Akibatnya, dampak yang dialami oleh para korban pun cukup beragam, mulai dari fisik hingga psikis yang membahayakan kesehatan mental para korban.
Lalu apakah yang dimaksud dengan kekerasan seksual? Menurut badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), kekerasan seksual dapat diartikan sebagai segala perilaku yang dilakukan dengan menyasar seksualitas atau organ seksual seseorang tanpa mendapatkan persetujuan, dan memiliki unsur paksaan atau ancaman.
Sebagai media monitoring, Netray melakukan pemantauan topik seputar kekerasan seksual yang menjadi pembahasan media pemberitaan daring sejak 29 Agustus 2021 sampai dengan 27 September 2021. Dengan menggunakan kata kunci kekerasan seksual dan pelecehan seksual, simak hasil pantauan Netray sebagai berikut.
Selama periode pantauan Netray setidaknya ditemukan sebanyak 3,713 total artikel pemberitaan yang berasal dari 110 portal media pemberitaan daring. Adapun pemberitaan terkait kekerasan seksual didominasi kategori hukum dan entertaiment. Lalu mengapa selain kategori hukum, kategori entertainment justru turut mendominasi pemberitaan terkait kekerasan seksual pada periode ini?
Berdasarkan grafik di atas tampak pemberitaan terkait kekerasan seksual muncul setiap harinya dengan kasus yang beragam. Salah satu puncaknya terjadi pada 06 September 2021 dengan jumlah pemberitaan mencapai 432 artikel. Setelah melakukan penelusuran hal tersebut berkaitan dengan bebasnya Saiful Jamil yang merupakan publik figur yang terjerat permasalahan terkait kekerasan seksual yang dilakukannya.
Tak heran jika kemudian pada periode pantauan Netray tampak pemberitaan berkategori entertainment masuk dalam kategori yang mendominasi topik seputar kekerasan seksual. Pemberitaan terkait kontroversi bebasnya sang publik figur tersebut dapat diamati melalui salah satu artikel Netray yang berjudul Reaksi Warganet Kala KPI Biarkan Stasiun TV Nasional Undang Saiful Jamil.
Sebaran Data Kasus Kekerasan Seksual
Untuk dapat melihat dengan jelas data terkait kasus kekerasan seksual Netray menghimpun data dari berbagai sumber instansi terkait. Dilansir melalui laman lokadata.beritagar.id tampak sejumlah grafik yang menunjukkan indeks sebaran kasus kekerasan seksual yang terjadi dalam beberapa kurun waktu tertentu. Beberapa diantaranya dapat diamati pada gambar berikut.
Bila diamati melalui grafik kasus kekerasan seksual terhadap perempuan pada 2019 sebanyak 4.898 kasus. Jumlah tersebut tutun 11,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kekerasan seksual ini terjadi di ranah personal dan komunitas. Pada 2019, kekerasan seksual di ranah personal sebanyak 2.807 kasus dan 2.091 kasus di ranah komunitas.
Menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2020, perkosaan merupakan jenis kekerasan seksual dengan jumlah tertinggi yang dialami di ruang publik dan komunitas, yakni 715 laporan sepanjang 2019. Istilah persetubuhan dan pencabulan masih digunakan terutama oleh Kepolisian, PN, dan lembaga layanan berbasis pemerintah, yang menggunakan dasar hukum KuHAP.
Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2020, pelaku kekerasan seksual terhadap perempuan sepanjang 2019 paling banyak dilakukan oleh orang tak dikenal, dengan jumlah 756 laporan. Adapun yang dimaksud dengan ranah komunitas adalah lingkungan bermasyarakat, sekolah, tempat kerja, dan sebagainya. Selain orang tak dikenal pelaku kekerasan seksual kerap kali datang dari lingkungan pertemanan, seperti halnya tampak pada urutan kedua grafik di atas. Sementara itu, kekerasan seksual terhadap perempuan menurut jenis pada tahun 2020 dapat diamati melalui grafik di bawah ini.
Pada tahun 2020 kekerasan seksual terhadap perempuan di ranah KDRt atau personal sebesar 2.806 kasus. Hal tersebut paling banyak yakni inses, kekerasan seksual yang dilakukan oleh keluarga dekat yakni sebanyak 822 kasus. Sementara, pada posisi kedua terbanyak yakni kasus perkosaan dengan 792 kasus. Lalu selain perempuan, ternyata anak-anak juga turut masuk dalam kategori rentan sebagai korban terhadap kekerasan seksual. Hal ini dapat diamati melalui laju grafik sebagai berikut.
Melalui grafik di atas Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mencatat bahwa kasus kekerasan seksual terhadap anak terus meningkat. Pada 2019, ditemukan sebanyak 350 perkara. Jumlah ini meningkat 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menjadi cukup mengkhawatirkan mengingat jumlah kasus yang tercatat tersebut bukan merupakan jumlah yang sedikit. Untuk selengkapnya dapat diamati melalui Data Kasus Pengaduan Anak 2016 – 2020 yang Ditayangkan oleh KPAI R.N–18 Mei 2021.
Beberapa Kasus Terkini Kekerasan Seksual di Indonesia
Melihat sebaran data kasus kekerasan seksual di atas tampak sejumlah kasus memiliki intensitas tinggi, seperti inses, pemerkosaan, hingga martial rape. Pelakunya pun beragam, dan indesk kasus tertinggi pada tahun 2019 dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dan teman. Tak hanya itu, pada tahun tersebut dosen juga tampak masuk dalam kategori pelaku kekerasan seksual di ranah publik atau komunitas pada tahun 2019. Lalu seperti apakah kasus terkini yang tengah menjadi pemberitaan media daring?
Salah satu kasus kekerasan seksual yang sempat menghebohkan jagad media beberapa waktu belakangan yakni kasus pelecehan seksual di ranah internal KPI yang kemudian menjadi viral di media sosial. Netray sempat memantau perbincangan publik terkait kasus tersebut dalam artikel berjudul Terungkapnya Pelecehan Seksual dan Bullying Di Lingkungan KPI. Selain itu, berdasarkan data pada tanggal 27 September 2021 terlihat beberapa pemberitaan terkait kasus kekerasan seksual, salah satunya yakni curhatan mahasiswi Unsri yang alami pelecehan seksual dari dosen pembimbingnya.
Berdasarkan pengamatan Netray, Suara menjadi media yang paling banyak menerbitkan artikel terkait kekerasan seksual yang mencapai 338 artikel selama periode pantauan Netray. Sementara itu, pada kategori Top Organizations tampak KPI dan Komnas HAM menjadi lembaga yang paling banyak dibahas terkait topik ini. KPI yang berada di/urutan teratas tentu berkaitan dengan kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan kantornya tersebut. Tak heran, sebab kasus tersebut cukup menggemparkan dan menjadi perhatian publik hingga saat ini.
Baik lingkungan kampus, tempat tinggal, maupun lingkungan kerja memiliki potensi untuk terjadinya kekerasan seksual. Hal ini tentu menjadi ancaman bagi siapa saja, terlepas dari gender maupun usia. Itulah sebabnya kekerasan seksual menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Namun sayangnya pengesahan RUU PKS yang sebelumnya sempat menjadi harapan perlindungan bagi para korban kekerasan seksual justru melahirkan kekecewaan. Hal ini akibat adanya perubahan krusial seperti pada jenis-jenis tindak pidana kekerasan seksual yang akan diatur hingga jaminan hak bagi korban yang mengalami penyusutan.
Simak analisis Netray lainnya melalui https://blog.netray.id/