Djawanews.com - Cendekiawan Muslim Indonesia, Profesor Quraish Shihab, bicara soal sebutan koruptor di Indonesia. Menurutnya, sebutan itu terlalu halus.
Ayah presenter Najwa Shihab ini kemudian mempertanyakan mengapa orang miskin yang mengambil sesuatu yang bukan miliknya disebut pencuri. Sementara para pejabat yang korupsi bisa disebut koruptor.
Alih-alih sebutan koruptor, Quraish Shihab menilai para pejabat yang melakukan korupsi lebih baik mendapat sebutan pencuri.
“Kenapa orang miskin yang mengambil bukan haknya dinamai pencuri, sementara pejabat atau pegawai, kita namai koruptor. Dia itu pencuri,” kata Quraish Shihab.
Quraish Shihab juga mengatakan bahwa pelaku korupsi wajib dipermalukan agar menjadi pelajaran. Selain itu, pengambilan harta yang telah dicuri juga tidak cukup.
Harta Hasil Korupsi Haram
Menurutnya, keluarga seorang pelaku korupsi juga harus dimiskinkan.
Jika hal ini tidak dilakukan, pelaku korupsi pun bisa tetap merasakan keuntungan dari harta-harta yang sudah diinvestasikan selama ini. Apalagi menurutnya, harta hasil korupsi adalah haram.
Quraish Shihab kemudian menyampaikan pesan Nabi Muhammad SAW bahwa setiap daging yang tumbuh dari makanan haram maka neraka tempatnya.
Karena itu, setiap orang wajib mencari tahu penghasilan yang diperoleh agar terhindar dari keharaman.
“Ayah atau ibu kalau melihat anaknya mempunyai kelebihan, dia harus bertanya dari mana sumbernya ini. Istri juga begitu kalau dia tahu gaji suaminya hanya terbatas sekian,” kata Quraish Shihab.